kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   0,00   0,00%
  • IDX 8.194   105,07   1,30%
  • KOMPAS100 1.137   18,22   1,63%
  • LQ45 810   13,28   1,67%
  • ISSI 288   3,01   1,05%
  • IDX30 423   7,41   1,79%
  • IDXHIDIV20 478   8,09   1,72%
  • IDX80 126   1,76   1,42%
  • IDXV30 134   0,74   0,56%
  • IDXQ30 134   2,33   1,77%

Lawan China, AS dan Australia Bakal Investasi US$ 2 Miliar untuk Mineral Kritis


Selasa, 21 Oktober 2025 / 07:19 WIB
Lawan China, AS dan Australia Bakal Investasi US$ 2 Miliar untuk Mineral Kritis
ILUSTRASI. Amerika Serikat (AS) dan Australia telah memberikan dukungan finansial kepada beberapa perusahaan Australia sebagai bagian dari perjanjian mineral kritis (critical minerals)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Amerika Serikat (AS) dan Australia telah memberikan dukungan finansial kepada beberapa perusahaan Australia sebagai bagian dari perjanjian mineral kritis (critical minerals) yang ditandatangani pada hari Senin (20/10/2025) dengan tujuan untuk melawan dominasi China atas industri tersebut.

Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, kedua negara berjanji untuk berinvestasi setidaknya US$ 1 miliar, masing-masing selama enam bulan ke depan dalam proyek pertambangan dan pemrosesan serta menetapkan harga dasar untuk mineral kritis, sebuah langkah yang telah lama diupayakan oleh para penambang Barat.

Pemerintah juga akan membantu memajukan rencana produsen aluminium AS, Alcoa, untuk membangun pabrik galium di samping kilang aluminanya di Australia Barat yang dapat menyediakan hingga 10% pasokan galium global.

Baca Juga: Washington Kaget, China Gunakan Jurus Amerika untuk Menyerang Balik di Perang Dagang

Galium, bahan baku yang digunakan dalam produksi alumina, merupakan mineral penting yang esensial bagi teknologi, terutama industri semikonduktor dan sektor pertahanan.

Australia menyatakan dalam sebuah pernyataan, akan menyediakan pembiayaan ekuitas konsesional hingga US$ 200 juta untuk proyek tersebut, yang mencakup hak beli untuk pemerintah Australia. Sementara, AS juga akan melakukan investasi ekuitas dengan hak beli.

Pada bulan Agustus, Alcoa menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan Japan Australia Gallium Associates (JAGA), sebuah usaha patungan antara pemerintah Jepang dan Sojitz Corp, untuk proyek tersebut.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa setelah pekerjaan kelayakan selesai, sebuah kendaraan tujuan khusus milik pemerintah AS dan Australia serta Alcoa diperkirakan akan membentuk usaha patungan dengan JAGA untuk membangun pabrik tersebut, yang akan dioperasikan oleh Alcoa.

Secara terpisah, Bank Ekspor-Impor AS (EXIM) mengumumkan telah mengirimkan tujuh Surat Minat (Surat Minat/LOI) dengan total lebih dari US$ 2,2 miliar untuk memajukan proyek mineral penting yang disponsori AS di Australia.

Baca Juga: Apa Itu Rare Earth dan Mineral Kritis — Ini Penjelasannya dalam 30 Detik

LOI tersebut diterbitkan kepada Arafura Rare Earths, Northern Minerals, Graphinex, Latrobe Magnesium, VHM, RZ Resources, dan Sunrise Energy Metals. LOI ini merupakan fase selanjutnya dalam mengamankan mineral yang menggerakkan sektor manufaktur Amerika, keamanan nasional, dan industri strategis lainnya, ungkap EXIM dalam sebuah pernyataan.

Saham Northern Minerals naik 15%, Latrobe Magnesium melonjak 27%, dan VHM naik 29% pada pembukaan perdagangan di Australia pada hari Selasa, dibandingkan dengan kenaikan pasar yang lebih luas sebesar 0,4%.

Selanjutnya: Setahun Pemerintahan Prabowo, Bisnis Tambang Bakrie dan Djokosoetono Gencar Ekspansi

Menarik Dibaca: Mau Lebih Cerdas Atur Uang? Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Perempuan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×