Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pendanaan hampir US$ 1 miliar untuk mempercepat pengembangan mineral kritis dan material penting lainnya, yang digunakan dalam berbagai hal industri mulai dari baterai kendaraan listrik hingga semikonduktor.
Melansir Reuters, Kamis (14/8/2025) permintaan ini diungkap Kementerian Energi AS pada hari Rabu (13/08) waktu setempat.
Departemen tersebut mengatakan bahwa pendanaan ini nantinya dapat digunakan untuk memajukan dan meningkatkan teknologi penambangan, pemrosesan, dan manufaktur dalam rantai pasokan mineral dan material penting lainnya di AS.
Baca Juga: Soal Permintaan Akses Mineral Kritis dari AS, Menteri Bahlil: Masih Omon-Omon
Karena, selama ini AS masih bergantung impor mineral kritis mayoritas dari China dan negara-negara lain di dunia.
"Sudah terlalu lama, Amerika Serikat bergantung pada aktor asing untuk memasok dan memproses material penting yang esensial bagi kehidupan modern dan keamanan nasional kita," kata Menteri Energi AS, Chris Wright.
Ia juga mengatakan langkah tersebut sejalan dengan perintah eksekutif Presiden Donald Trump untuk memaksimalkan pengembangan energi di dalam begeri.
Lebih rinci, permintaan pendanaan US$ 1 miliar ini dibagi berdasarkan beberapa sektor.
Dari Direktorat Manufaktur dan Rantai Pasokan Energi (MESC) di bawah kementerian tersebut, bermaksud menawarkan pendanaan hingga US$ 500 juta untuk memperluas pemrosesan mineral dan material penting AS untuk manufaktur dan daur ulang baterai.
Baca Juga: Trump Minta Mineral Kritis, Airlangga Tegaskan Tak Akan Ekspor Ore ke AS
MESC juga meminta pendanaan US$ 135 juta untuk mendukung rantai pasokan domestik untuk unsur tanah jarang, dengan menunjukkan kelayakan komersial metode pemurnian dan pemulihan mineral dari tailing tambang.
Direktorat Energi Fosil dan Manajemen Karbon juga bermaksud mengumumkan bantuan keuangan sekitar US$ 250 juta untuk pabrik-pabrik, termasuk fasilitas pembangkit listrik tenaga batubara, yang berpotensi menghasilkan produk sampingan mineral dari proses industri mereka.
Pendanaan lainnya yang mencakup hingga US$ 50 juta untuk mendukung proses dalam rantai pasokan magnet tanah jarang, seperti pemurnian dan paduan galium, germanium, dan silikon karbida untuk digunakan dalam industri semikonduktor.