Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, menurut laporan stablecoin terbaru dari platform analitik data on-chain Messari, stablecoin juga bisa menjadi "penyeimbang" yang potensial terhadap tren dedolarisasi di pasar negara berkembang.
David Krause, Profesor Emeritus, Departemen Keuangan, Universitas Marquette, baru-baru ini menulis dalam sebuah makalah yang dikutip Messari:
"Promosi stablecoin yang didukung dolar oleh pemerintahan Trump merupakan upaya strategis untuk memperkuat peran global dolar di tengah meningkatnya diskusi tentang dedolarisasi."
Triliunan dolar diantisipasi
Menurut DeFiLlama, total kapitalisasi pasar stablecoin adalah US$ 263 miliar pada saat berita ini ditulis oleh The Street pada 23 Juli 2025.
USDT Tether dan USDC Circle menguasai lebih dari 86% pangsa pasar.
Tonton: China Gencarkan Dedolarisasi Melalui Forum KTT SCO, Indonesia Turut Diundang
Koin lain seperti USD1 yang didukung Trump, RLUSD Ripple, dan PYUSD PayPal juga mulai merambah pasar yang sudah berkembang ini.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini mengatakan banyak orang memperkirakan pasar stablecoin akan mencapai US$ 1 triliun-US$ 2 triliun dalam "beberapa tahun" ke depan.
Namun, masih harus dilihat apakah pertumbuhannya akan cukup untuk menantang upaya Tiongkok dalam melakukan de-dolarisasi ekonomi global.