Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Versi terbaru dari pesawat tempur siluman pertama China, J-20, akan segera masuk dapur produksi. Seri terbaru ini tentunya akan mendapatkan sejumlah peningkatan performa, terutama di bagian mesin pendorong.
Melansir South China Morning Post, produksi massal ini akan resmi dimulai pada hari Rabu (15/7) nanti. Upacara peresmian akan dihadiri banyak pemimpin militer senior China, termasuk Wakil Ketua Komisi Militer Pusat (CMC), Zhang Youxia.
"Produksi massal pesawat J-20B (nama seri baru) dimulai pada hari Rabu. Ini akhirnya menjadi pesawat siluman yang lengkap. dengan kelincahan yang memenuhi standar. Perubahan paling signifikan pada jet tempur adalah sekarang dilengkapi dengan kontrol vektor dorong," ungkap perwakilan CMC seperti dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?
Komponen baru yang terpasang ini disebut dengan Thrust Vector Control (TVC), memungkinkan pilot mengendalikan pesawat dengan lebih baik dengan mengarahkan mesin pendorong.
Tahun 2018 lalu China memulai debutnya dengan pesawat tempur multirole J-10C bermesin Taihang WS-10. Pesawat ini jadi titik awal keberhasilan China dalam mengembangkan teknologi mesin pendorong pada pesawat tempur.
Seri J-20B nanti masih akan tetap menggunakan mesin Saturnus AL-31 buatan Rusia karena mesin WS-15 buatan China masih memerlukan beberapa penyesuaian.
Mesin WS-15 tersebut awalnya akan digunakan pada pesawat J-20, sayangnya proses pengerjaan gagal selesai tepat waktu. Bahkan sampai seri terbaru J-20 akan mulai diproduksi minggu ini.
Baca Juga: Konflik Laut China Selatan memanas, kapal perang AS kirim pesan ke Beijing
Meskipun begitu mesin WS-15 masih terus dikerjakan semaksimal mungkin. Tujuan akhir angkatan militer China adalah bisa menggunakan mesin pesawat produksi sendiri ke dalam pesawat J-20.
Sampai akhir 2019 lalu China diperkirakan sudah berhasil memproduksi 50 unit J-20. Sayangnya masalah produksi mesin membuat proses produksi lanjutan menjadi terkendala.
Angkatan pertama pesawat J-20 mulai mengudara pada tahun 2017, ada di periode yang sama dengan keputusan AS untuk menyebar lebih dari 100 F-35 ke Jepang dan Korea Selatan.
Sejak awal J-20 memang dipersiapkan untuk menjadi jet tempur generasi kelima yang setara dengan Lockheed F-22 Raptor dan F-35 Lightning.
Secara umum pesawat tempur generasi kelima ditentukan oleh ketersediaan teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik. kemampuan manuver, dan sistem avionik yang sangat terintegrasi.