Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas kesehatan Korea Selatan pada hari Rabu (30/9), melaporkan ada lebih dari 1.300 orang telah menerima vaksin flu yang berpotensi rusak.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan ada total 1.362 orang ditemukan telah disuntik vaksin yang tidak seharusnya diberikan setelah terkena suhu kamar.
Yonhap melaporkan, angka tersebut menandai kenaikan 489 dari hari Selasa.
Sementara itu, ada 122 pasien panti jompo di wilayah Incheon yang menerima vaksin sejenis yang diduga aman. Namun pemeriksaan tetap dilakukan. Di antara mereka, tiga pasien wanita berusia 80-an dan 90-an meninggal dalam beberapa hari terakhir setelah menerima vaksin flu tersebut.
Tetapi badan kesehatan masyarakat mengatakan penyebab kematian adalah kondisi kesehatan mereka yang memburuk dan tidak menyalahkan pemberian vaksin.
Baca Juga: Bank Dunia siapkan US$ 12 miliar untuk sediakan vaksin virus corona ke negara miskin
Badan kesehatan juga mengonfirmasi bahwa tidak ada satu pun dari pasien lain yang disuntik dengan vaksin tersebut menunjukkan reaksi abnormal.
Pemberian vaksin yang berpotensi rusak tersebut sampai saat ini masih diselidiki, termasuk bagaimana vaksin tersebut bisa lolos dari pemeriksaan. Vaksin yang tidak aktif harus disimpan di lemari pendingin, dan paparan suhu ruangan dapat mengakibatkan penurunan fungsi vaksin.
Sejauh ini tingkat keamanan vaksin yang telah terpapar suhu ruangan belum bisa ditentukan secara pasti. Dampaknya bisa berbeda tergantung jenis vaksin dan virus yang hendak dilawan.
Sebuah studi yang sedang berlangsung tentang keamanan vaksin yang terpapar diharapkan selesai awal minggu depan.
Setelah insiden ini terdeteksi, pemerintah Korea Selatan untuk sementara menangguhkan pemberian vaksin flu gratis sampai semua pasokan vaksin terbukti aman.