Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang dan AS resmi memulai latihan militer gabungan mereka pada hari Minggu (28/8). Latihan kali ini turut melibatkan rudal anti-tank Javelin.
Dilansir dari NHK, sekitar 1.400 personel dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) dan 700 dari Angkatan Darat AS ikut serta dalam pembukaan latihan yang berlangsung di lapangan pelatihan GSDF di seluruh wilayah Kyushu.
Secara khusus, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan respons untuk mempertahankan pulau-pulau terpencil Jepang. Latihan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 3 September mendatang.
Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Kerahkan Rudal Jarak Jauh untuk Melawan China
Sementara itu, di kota Yamato, Prefektur Kumamoto, ada sekitar 150 personel tentara Jepang dan AS yang ikut serta dalam latihan lain.
Militer AS memamerkan kemampuan rudal anti-tank andalan mereka, Javelin, dalam latihan ini. Dua buah rudal ditembakkan ke sasaran yang berjarak dua kilometer.
Ini juga merupakan pertama kalinya bagi militer AS melakukan latihan tembak rudal Javelin di Jepang.
Rudal Javelin merupakan senjata anti-tank andalan AS yang banyak digunakan di seluruh dunia. Rudal yang diluncurkan mampu secara otomatis mengarahkan dirinya ke target setelah diluncurkan.
Baca Juga: Sekjen PBB: Ancaman Nuklir Naik ke Level Tertinggi dalam Beberapa Dekade
Kemampuan ini sangat berguna karena bisa memungkinkan penembak untuk berlindung dan menghindari serangan balik.
Rudal buatan Lockheed Martin ini juga memiliki desain peluncuran yang lembut, sehingga dapat ditembakkan dengan aman dari dalam gedung atau bunker.
Belakangan ini rudal Javelin juga digunakan oleh tentara Ukraina untuk mempertahankan ibu kota Kiev selama invasi Rusia.
Personel GSDF juga ikut menembakkan rudal anti-tank jenis lain dalam latihan ini.