Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lebih dari 50 juta orang Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara dalam pemilihan presiden AS meskipun masih tersisa 11 hari lagi untuk kampanye.
Tingginya jumlah warga AS yang telah memberikan suara ini merupakan jumlah pemilih tertinggi dalam lebih dari satu abad, menurut data dari Proyek Pemilu AS pada hari Jumat.
Mengutip Reuters, Jumat (23/10), angka yang mencolok itu merupakan tanda minat yang kuat mengikuti kontes antara Presiden Republik Donald Trump dan penantang Demokrat Joe Biden, serta keinginan orang Amerika untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 221.000 orang di seluruh dunia. Amerika Serikat.
Banyak negara bagian telah memperluas pemungutan suara awal secara langsung dan surat suara masuk menjelang Hari Pemilihan pada 3 November, sebagai cara yang lebih aman untuk memberikan suara selama pandemi virus corona.
Baca Juga: Debat terakhir, Trump dan Biden bertikai soal virus Covid-19
Tingkat pemungutan suara awal yang tinggi telah membuat Michael McDonald, profesor Universitas Florida yang mengelola Proyek Pemilu AS, memprediksi rekor jumlah pemilih sekitar 150 juta, mewakili 65% pemilih yang memenuhi syarat, tingkat tertinggi sejak 1908.
Di Texas, tingkat pemungutan suara telah melampaui 70% dari total partisipasi pada tahun 2016.
Pandemi telah menjungkirbalikkan tradisi kampanye dan dampaknya masih terasa. Orang Amerika mungkin mendapati diri mereka menunggu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mengetahui siapa yang menang karena petugas pemilu menghitung puluhan juta suara yang masuk.
Pada hari Jumat, Trump akan mengadakan kampanye di negara bagian Florida, di mana jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat dan lebih dari 4 juta suara telah diberikan, mendekati setengah dari total empat tahun lalu.
Biden akan menyampaikan pidato di negara bagian asalnya di Delaware tentang rencananya untuk memimpin pemulihan dari pandemi.