Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Perusahaan minyak nasional Libya, National Oil Corp (NOC) berniat untuk mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam dua minggu. NOC mengatakan, saat ini produksi minyak mencapai 860.000 barel per hari.
Produksi minyak tersebut sebenarnya sudah meningkatkan jika dibandingkan dengan 560.000 barel per hari sebelum melanjutkan produksi. Produksi minyak mentah Libya telah dilanjutkan di beberapa ladang minyak, setelah mengangkat status force majeure pada ekspor minyak pekan lalu.
Blokade produksi minyak oleh kelompok-kelompok yang bersekutu dengan komandan timur Khalifa Haftar telah memotong dana untuk Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) berbasis di Tripoli yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat Setelah Rusia Menolak Ekspor ke Negara Tertentu
Tetapi pekan lalu Dbeibah menunjuk kepala perusahaan minyak negara yang baru, yang dikatakan sebagai sekutu Haftar, yang mengarah ke pengakhiran blokade dengan cepat.
"NOC berusaha untuk meningkatkan produksi dan mengembalikannya ke tingkat normal 1,2 juta barel per hari dalam dua minggu," ungkap perusahaan minyak nasional tersebut.
Baca Juga: Terkatrol Harga Komoditas, ADB Kerek Proyeksi Inflasi RI Tahun Ini Jadi 4,0%
Kementerian Perminyakan Libya telah mengatakan sebelumnya bahwa produksi lebih dari 800.000 (bph) dan akan mencapai 1,2 juta bph pada bulan depan.
Ekspor minyak Libya pada tahun lalu mencapai 1,2 juta barel per hari.