Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Limbah medis yang menumpuk di Provinsi Hubei, China, pusat wabah virus corona baru, meningkatkan kekhawatiran publik akan sumber infeksi sekunder COVID-19.
Limbah medis di Hubei melonjak hampir dua kali lipat. Reuters melaporkan, kantong-kantong sampah berisi limbah medis menumpuk di halaman-halaman rumahsakit di provinsi tersebut.
Wabah COVID-19 sedang menguji sistem pengolahan limbah China yang relatif tidak canggih. Kapasitas penanganan limbah yang tidak memadai di beberapa daerah plus biaya pembuangan yang besar telah membantu menciptakan industri pembuangan limbah medis ilegal.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, pemesanan tiket pesawat rute Asia Pasifik anjlok
Data yang Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE) China rilis Kamis (13/2) menunjukkan, Hubei menangani limbah medis mencapai 317,5 ton per hari pada 11 Februari, naik dari 180 ton per hari sebelum epidemi COVID-19.
"Pemerintah China akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas penanganan limbah medis di Hubei," kata MEE China dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
"Dan, untuk sementara Pemerintah China memantau dengan cermat situasi di wilayah lain, untuk mencegah risiko lingkungan dan mendukung perang melawan virus corona baru," imbuh MEE.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, industri otomotif China anjlok
Pemerintah China sudah menyiapkan fasilitas pembuangan darurat dengan kapasitas 55,8 ton per hari yang bisa beroperasi kapan saja, menyusul jumlah pasien dan tenaga medis yang meningkat di Hubei.