Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Liverpool FC telah mengambil langkah tegas untuk memerangi penjualan tiket ilegal atau ticket touting yang semakin merajalela.
Dalam pernyataan terbaru, klub mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan 75 larangan seumur hidup kepada suporter yang terlibat dalam aktivitas ini, bersamaan dengan pembekuan puluhan ribu akun yang diduga terkait praktik penjualan tiket secara ilegal.
Melalui pendekatan tanpa toleransi, Liverpool FC berupaya memberantas aktivitas yang merugikan ini di Anfield, memastikan bahwa tiket hanya tersedia melalui jalur resmi.
Langkah Tegas Liverpool Mengatasi Penjualan Tiket Ilegal
Liverpool FC melancarkan penyelidikan intensif sepanjang musim 2023-24, yang mengakibatkan pembatalan sekitar 1.500 tiket dan penutupan hampir 100.000 akun palsu yang terindikasi terlibat dalam praktik penjualan tiket ilegal.
Baca Juga: Laga Kontra Chelsea Berpeluang Jadi Tugas Perdana Ruben Amorim di Manchester United
Dalam pernyataannya, Liverpool menegaskan pendekatan “tanpa toleransi” terhadap praktik ini, yang merusak pengalaman para suporter sah.
Hingga saat ini, lebih dari 5.000 akun lainnya sedang dalam penyelidikan terkait aktivitas mencurigakan, termasuk akun yang diduga bekerja sama dengan pelaku yang telah didakwa oleh Kepolisian Merseyside atas dugaan penipuan tiket.
Rincian Tindakan Liverpool dalam Penutupan Akun Ilegal
Berbagai akun yang telah dinonaktifkan meliputi akun-akun yang terlibat dalam penjualan tiket yang tidak sah, serta akun yang teridentifikasi sebagai bot atau akun dengan aktivitas daring mencurigakan.
Menurut data Liverpool FC, sebagian besar larangan seumur hidup dan penangguhan tanpa batas waktu dijatuhkan kepada pemegang tiket musiman, anggota, atau tiket hospitality yang terlibat dalam penjualan tiket yang melanggar ketentuan resmi klub.
Peringatan Liverpool Terhadap Suporter Terkait Sumber Tiket Resmi
Liverpool secara proaktif mengingatkan para penggemarnya untuk tidak membeli tiket dari jalur yang tidak resmi, karena hal ini sangat rentan terhadap risiko penipuan.
Klub juga memberikan informasi lengkap tentang sumber tiket resmi, memastikan para suporter dapat memperoleh tiket pertandingan maupun paket hospitality secara sah.
Baca Juga: FIFA Berselisih dengan Adidas dan Coca-Cola Terkait Sponsor Piala Dunia Antarklub
Liverpool telah meningkatkan langkah-langkah anti-penjualan tiket ilegal dengan memperketat sistem penjualan dan pemantauan aktivitas daring melalui teknologi terbaru.
Sistem Pemilihan Tiket Melalui Ballot: Upaya Liverpool Menjaga Kejujuran Penjualan Tiket
Selain larangan dan penutupan akun, Liverpool juga memperkenalkan sistem pemilihan tiket melalui ballot untuk penjualan umum dan anggota. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih adil bagi para pendukung lokal agar dapat menghadiri pertandingan di Anfield.
Sistem ballot ini diharapkan dapat meminimalkan kesempatan bagi pihak-pihak yang mencoba menyalahgunakan sistem penjualan tiket dengan cara yang tidak sah.
Dampak Kebijakan Liverpool FC Terhadap Keselamatan dan Kenyamanan Suporter
Pendekatan tanpa toleransi yang diterapkan oleh Liverpool ini mencerminkan komitmen klub untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para suporter asli.
Dengan mencegah praktik penjualan tiket ilegal, Liverpool memastikan bahwa pengalaman menonton langsung di Anfield tetap eksklusif bagi mereka yang memperoleh tiket melalui jalur resmi.
Langkah ini sekaligus menjadi peringatan bagi penggemar klub lain di Liga Inggris untuk lebih waspada terhadap penipuan tiket yang kian meningkat di kalangan penggemar.
Baca Juga: Jadi Pelatih Sementara MU Gantikan Erik ten Hag, Ini Target Ruud van Nistelrooy
Penegakan Kebijakan Liverpool Sebagai Standar Baru di Liga Inggris
Langkah tegas Liverpool ini diharapkan dapat menjadi standar baru dalam penegakan kebijakan anti-penjualan tiket ilegal di Liga Inggris.
Klub-klub lain, termasuk Arsenal, telah mengikuti langkah ini dengan melarang pendukung yang melanggar ketentuan penjualan tiket, seperti menjual tiket untuk kursi di kandang kepada penggemar tim lawan.
Arsenal, misalnya, mencabut ribuan keanggotaan pada musim lalu terkait aktivitas penjualan tiket ilegal. Dengan demikian, diharapkan upaya serupa dapat diterapkan di seluruh klub Liga Inggris untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi para suporter.