kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luckin Coffe siap salip pasar Starbucks di China


Minggu, 19 Mei 2019 / 19:27 WIB
Luckin Coffe siap salip pasar Starbucks di China


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Luckin Coffee Inc, penantang Starbucks Corp kini tengah berlomba untuk mendominasi pasar penikmat kopi di China. Dalam debut perdagangannya, Luckin Coffee berhasil meraup US$ 561 juta lewat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang meluas ke Amerika Serikat (AS).

Perusahaan yang berbasis di Xianmen ini, membuka harga saham di level US$ 25 di bursa New York pada Jumat (17/5), naik sebanyak 53%. Luckin berhasil menjual 33 juta saham yang disebar ke Amerika pada sehari sebelumnya seharga US$ 17 per lembar saham.

Harga saham perusahaan kemudian ditutup naik 20% menjadi US$ 20,38 pada Kamis (16/5). Dus, valuasi perusahaan ini pun melesat menembus US$ 4,8 miliar pasca debutnya tersebut.

IPO itu pun melampaui ekspektasi, sejumlah analis dan investor yang dilansir Bloomberg, Sabtu (18/5) memprediksi Luckin hanya mampu mengumpulkan sekitar US$ 300 juta dari aksi korporasinya tersebut.

Reinout Schakel, Direktur Keuangan Luckin Coffee memandang pasar di China menjadi menarik, seiring industri kopi yang terus tumbuh di China. Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga mengumpulkan tambahan dana sebesar US$ 50 juta melalui private placement dengan Louis Dreyfus Co, berdasarkan keterangan resmi perusahaan.

Keberhasilan Luckin bukan tanpa biaya, perusahaan ini diketahui menghabiskan jutaan dolar setahun dengan membuka banyak outlet. Cara ini dilakukan untuk menggulingkan Starbucks sebagai perusahaan kopi terbesar di China.

Sejak didirikan pada Juni 2017, Luckin dengan cepat melakukan ekspansi. Kini, Luckin Coffee memiliki 2.370 toko di 28 kota, dengan dibantu dukungan investor salah satunya dari Singapore GIC Pte dan China International. Akhir tahun 2019 ini, Luckin bertujuan untuk menjadi jaringan kopi terbesar di China dalam hal jumlah toko.

Namun, perjuangan Luckin tak akan berjalan mudah. Sebab pesaing terbesarnya yakni Starbucks, sudah lebih dulu mendominasi pasar toko kopi di China sejak 20 tahun lalu.

Starbucks tercatat sudah memiliki 3.700 outlet di negeri tirai bambu dan juga berkembang dengan kecepatan tinggi. Riset Euromonitor mengatakan Starbucks setidaknya membuka satu toko baru setiap 15 jam. Starbucks bertujuan untuk memiliki sedikitnya 6.000 outlet di China pada tahun 2023.

China pun semakin menjadi incaran para pengecer kopi. Lantaran konsumsi minuman per kapita di negara tersebut masih rendah sementara tingkat kekayaan di kelas menengah terus naik. Euromonitor juga memperkirakan konsumsi kopi di China bakal meningkat sekitar 3% pada tahun 2023.

Ke depan, strategi bisnis Luckin adalah menyasar pekerja kantoran yang tak membutuhkan ruang besar seperti Starbucks. Dengan seluruh transaksinya diharapkan bisa dilakukan secara non tunai.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×