Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TEL AVIV. Situasi di Timur Tengah kembali bergejolak. Konflik Palestina-Israel kembali memanas sejak beberapa hari terakhir. Israel terus menggempur wilayah yang dikuasai Hamas dengan serangan udara dan artileri.
Serangan-serangan Israel di Jalur Gaza yang wilayahnya relatif padat penduduk, membuat korban sipil banyak berjatuhan, tak terkecuali anak-anak.
Sementara Hamas yang memiliki keterbatasan sumber daya, hanya bisa melawan dengan meluncurkan roket ke wilayah Israel terdekat yang bisa dijangkau. Kendati demikian, banyak roket yang dilepaskan Hamas bisa ditangkis oleh sistem pertahanan Iron Dome yang berarti kubah besi.
Iron Dome adalah sistem pertahanan Israel atas serangan rudal dan ancaman di udara lainnya. Sistem pertahanan tersebut berbasis rudal darat ke udara untuk jarak dekat. Iron Dome berfungsi melacak dan menghancurkan rudal atau sistem udara apa pun yang memasuki jangkauan sistem pertahanan.
Baca Juga: Militer Israel membunuh komandan senior militan Palestina dalam serangan udara
Mahalnya Iron Dome
Meski begitu, Israel juga harus mengeluarkan biaya tak sedikit untuk membangun dan mengoperasikan radar dan rudal pencegat Iron Dome. Dikutip dari DW, satu rudal pencegat dilaporkan memiliki harga 80.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,14 miliar (kurs Rp 14.300).
Bahkan beberapa sumber lain melaporkan, harga rudal pencegat Iron Dome mencapai 150.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,15 miliar per buah. Saking mahalnya harga satu rudal tersebut, memaksa Israel juga harus berhemat. Caranya, mereka hanya akan meluncurkan rudal pencegat untuk setiap roket Hamas yang dianggap bisa mengarah ke area penduduk atau infrastruktur penting.
Baca Juga: Di tengah kekacauan, pemerintahan Biden disebut setujui penjualan senjata ke Israel
Dalam operasinya, Iron Dome memiliki sistem radar canggih pendeteksi arah roket yang diluncurkan musuh. Iron Dome akan mengabaikan roket yang diprediksi akan mendarat di tanah kosong.