kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mahathir akui sulit menjatuhkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin dari jabatannya


Rabu, 11 Maret 2020 / 11:25 WIB
Mahathir akui sulit menjatuhkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin dari jabatannya
ILUSTRASI. Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) dan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mendengarkan pidato selama pertemuan para pemimpin politik dan sipil yang ingin mengubah pemerintahan di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Maret 2016.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Koalisi Pakatan Harapan, yang mencakup saingan lamanya Anwar Ibrahim, telah bersumpah untuk mengajukan mosi tidak percaya di parlemen ketika kembali bersidang pada 9 Maret 2020. Namun Muhyiddin sejak itu menunda sidang parlemen selama dua bulan.

Perubahan politik di Malaysia dalam beberapa hari telah membuat kekuatan lama kembali ke tampuk kekuasaan.

Baca Juga: Berang, Mahathir: Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang sah!

Muhyiddin, mantan menteri dalam negeri di kabinet Mahathir, bergandengan tangan dengan partai lama UMNO yang berkuasa - yang kalah dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya pada 2018 - dan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.

Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri pada 29 Februari, dengan mengatakan dia yakin Muhyiddin mungkin mendapat dukungan mayoritas di parlemen.



TERBARU

[X]
×