kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mahathir akui sulit menjatuhkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin dari jabatannya


Rabu, 11 Maret 2020 / 11:25 WIB
Mahathir akui sulit menjatuhkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin dari jabatannya
ILUSTRASI. Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) dan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mendengarkan pidato selama pertemuan para pemimpin politik dan sipil yang ingin mengubah pemerintahan di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Maret 2016.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KUALA LUMPUR.  Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di Parlemen. Hal itu karena sebagian pendukung Mahathir telah ditarik Muhyiddin ke pihaknya.

Hal itu dikatakan Mahathir dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu (11/3) seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Berdemo saat Muhyiddin Yassin diangkat jadi PM, putri Mahathir diperiksa polisi

Politisi veteran Mahathir yang kini berusia 94 tahun tersebut mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sinar Harian berbahasa Melayu, bahwa ia tidak lagi memerintah mayoritas di parlemen setelah beberapa pendukung meninggalkannya untuk bergabung dengan Muhyiddin.

"Kami memiliki lebih dari 114 kursi, tapi sekarang sudah menjadi kurang," ujarnya. Karena itu, upaya mosi tidak percaya, tidak akan berhasil terhadap Muhyiddin. "Itu karena ia telah menarik orang-orangku ke pihaknya," cetus Mahathir.

Baca Juga: Perdana Menteri baru Malaysia menunda sidang parlemen selama dua bulan

Untuk bisa menggulingkan Muhyiddin, Mahathir membutuhkan dukungan dari setidaknya 112 anggota parlemen di majelis rendah untuk memenangkan pemilihan.

Koalisi Pakatan Harapan, yang mencakup saingan lamanya Anwar Ibrahim, telah bersumpah untuk mengajukan mosi tidak percaya di parlemen ketika kembali bersidang pada 9 Maret 2020. Namun Muhyiddin sejak itu menunda sidang parlemen selama dua bulan.

Perubahan politik di Malaysia dalam beberapa hari telah membuat kekuatan lama kembali ke tampuk kekuasaan.

Baca Juga: Berang, Mahathir: Muhyiddin bukan Perdana Menteri yang sah!

Muhyiddin, mantan menteri dalam negeri di kabinet Mahathir, bergandengan tangan dengan partai lama UMNO yang berkuasa - yang kalah dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya pada 2018 - dan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.

Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri pada 29 Februari, dengan mengatakan dia yakin Muhyiddin mungkin mendapat dukungan mayoritas di parlemen.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×