kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mahathir Mohamad: Tolong ingat, saya diktator!


Jumat, 11 Mei 2018 / 07:39 WIB
Mahathir Mohamad: Tolong ingat, saya diktator!
Perdana Menteri Malaysia yang baru Mahathir Mohamad di samping Wan Azizah, istri Anwar Ibrahim.


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada hari Kamis (10/5) setelah memenangi pemilihan yang mengejutkan. Koalisinya berhasil mengalahkan koalisi pemerintah yang telah memerintah negara itu selama enam dekade sejak kemerdekaan dari Inggris.

Raja konstitusional Malaysia, Sultan Muhammad V, mengatur sumpah jabatan sebelum jam 10 malam dalam sebuah upacara yang disiarkan langsung di televisi pemerintah dari istana.

Mahathir yang Juli nanti genap berusia 93 tahun, dijuluki "Bapak Modern Malaysia" selama 22 tahun berkuasa hingga 2003, mengenakan jubah dan sarung hitam "baju melayu" tradisional, dengan peci di kepalanya. Turun gunung dari masa pensiun membuatnya menjadi pemimpin tertua di dunia.

Ratusan orang Malaysia berbaris di jalan menuju istana, melambai-lambaikan bendera partai dan bersorak-sorai. Komisi Pemilihan Malaysia mengumumkan hasil jauh sebelum fajar dan sempat muncul beberapa kekhawatiran di ibukota Kuala Lumpur selama selang waktu sebelum pelatikan dia sebagai perdana menteri baru.

Pada konferensi pers setelah dilantik, Mahathir meyakinkan komunitas keuangan dan mengatakan dia akan memprioritaskan kestabilan ekonomi dan mengembalikan miliaran dolar yang hilang dalam skandal korupsi di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Kami percaya bisa mendapatkan kembali sebagian besar uang 1MDB. Kami harus meningkatkan kepercayaan investor dalam administrasi," katanya kepada wartawan.

"Seharusnya tidak ada alasan untuk devaluasi ringgit," kata Mahathir. "Seperti yang Anda ketahui, kita tidak dapat merevaluasi ringgit terlalu banyak atau kita tidak akan kompetitif, tetapi kami akan mencoba membuat ringgit setinggi mungkin," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×