kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mahathir: Anda bisa menyalahkan Indonesia, tapi mereka akan terus membakar hutan


Jumat, 27 September 2019 / 04:30 WIB
Mahathir: Anda bisa menyalahkan Indonesia, tapi mereka akan terus membakar hutan


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, saat ini tidak ada sistem internasional yang bisa memaksa Indonesia menangani kebakaran hutan dan lahan.

"Anda bisa menyalahkan Indonesia, Anda bisa mengkritik mereka, tapi mereka akan terus membakar hutan dan lahan," kata Mahatir dalam Forum Pemimpin Dunia di Universitas Columbia, New York, Rabu (25/9), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Di acara itu, Mahathir mendapat pertanyaan: apakah tindakan yang lebih kuat seperti sanksi ekonomi atau mendesak komunitas internasional untuk berbicara menentang Indonesia akan membantu mengatasi masalah kabut asap, mengingat situasi yang semakin gawat?

Baca Juga: Hadapi Karhutla perlu pengawasan kegiatan korporasi dan penegakkan hukum tegas

Dalam jawabannya, Mahathir menggambarkan, sejajar dengan kebakaran hutan yang terjadi di Brasil.

"Seperti yang Anda ketahui, Presiden baru Brasil percaya pada pembakaran hutan untuk pertanian lebih banyak, dan belum ada yang menghentikannya. Jadi, saya pikir sistem tidak memungkinkan kita untuk ikut campur dalam urusan internal negara lain," ujarnya.

Tapi, Mahathir menyebutkan, akan tiba saatnya kebakaran hutan akan menjadi begitu parah sehingga seluruh dunia akan berselimut kabut asap.

Baca Juga: Polri umumkan jumlah tersangka karhutla di Kalteng bertambah

"Pada waktu itu, saya pikir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa mengatakan, ya, ini bukan masalah nasional, ini bukan urusan rumahtangga (lebih lama lagi), ini adalah masalah bagi dunia (untuk menyelesaikan) dan bahwa dunia harus menggunakan hak untuk mengambil tindakan," sebut dia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×