Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Jika kita memiliki kerangka berpikir itu, maka kita bisa melakukan sesuatu ketika seseorang menolak menerima bantuan untuk memadamkan api, misalnya," imbuh Mahathir.
Mahathir menuturkan, "Saat ini, PBB tidak bisa melakukan apa-apa, tetapi kita harus mencoba persuasi".
Malaysia, yang tercekik oleh kabut asap yang berasal dari kebakaran di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir, siap membantu Indonesia dalam upaya pemadaman kebakaran. Tapi, Indonesia menolak tawaran itu.
Baca Juga: BNPB: Penyebab kebakaran hutan dan lahan 99% karena ulah manusia
Tawaran itu Malaysia sampaikan melalui surat yang ditulis Yeo Bee Yin, Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim, kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia dan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.
Mahathir mengaku, dia ingin sekali bertanya kepada Presiden RI Joko Widodo, mengapa Indonesia menolak bantuan Malaysia untuk memerangi kebakaran hutan dan lahan.
"Saya ingin bertanya, mengapa Anda tidak ingin menerima bantuan? Tapi, saya belum melakukannya," katanya seperti dikutip Malay Mail.
Karena itu, Malaysia sedang mempertimbangkan Undang-Undang tentang Kabut Asap Lintas Batas untuk memaksa perusahaan-perusahaan asal negeri jiran untuk memadamkan api di negara tempat mereka beroperasi.