Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Jepang dan Australia sepakat untuk menandatangani perjanjian kerjasama keamanan baru pada pertemuan puncak kedua pemimpin negara pada Kamis (6/1).
Pertemuan yang awalnya akan diselenggarakan secara langsung ini akhirnya dibatalkan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida karena ada lonjakan kasus Covid-19.
Kishida pada Selasa (4/1) mengatakan, akan membatalkan kunjungan ke luar negeri untuk fokus pada langkah-langkah anti-pandemi. Sebelumnya, Kishida berencana mengunjungi Australia dan Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan, kedua pemimpin negara akan mengesahkan Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA), yang akan menetapkan kerangka kerja bagi pasukan pertahanan kedua negara untuk bekerjasama satu sama lain.
Ini sekaligus menjadi perjanjian resmi pertama kedua negara yang akan mengatur kerjasama pasukan pertahanan mereka,
Baca Juga: Mengintip Daftar Belanja Militer Jepang di Tahun 2022, Fokus Memperkuat Udara
"Perjanjian ini akan menjadi wujud komitmen kedua negara untuk bekerjasama dalam memenuhi tantangan keamanan bersama yang dihadapi, serta untuk berkontribusi pada terwujudnya Indo-Pasifik yang aman dan stabil," kata Morrison.
Perjanjian keamanan baru ini dipastikan akan memperkuat aliansi Quad, yang terdiri dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan India. Keempat negara ini memiliki keprihatinan yang sama tentang aktivitas China di kawasan Indo-Pasifik.
Bukan cuma itu, Morrison menambahkan, Jepang dan Australia juga berencana untuk membahas peluang untuk memperkuat kemitraan pemerintah dan bisnis di bidang energi bersih, teknologi, dan pemberdayaan material penting.
"Kerjasama kami juga mencakup agenda bersama di Quad, bersama dengan India dan Amerika Serikat, serta pendekatan berbasis teknologi bersama kami untuk mengurangi emisi karbon," ujar Morrison.
