CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.924   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Makin panas! China: AS sangat merusak kerjasama internasional dalam pandemi corona


Selasa, 16 Februari 2021 / 05:33 WIB
Makin panas! China: AS sangat merusak kerjasama internasional dalam pandemi corona
ILUSTRASI. Perselisihan diplomatik yang berkembang atas misi pencarian fakta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul Covid-19 semakin meningkat. REUTERS/Aly Song


Sumber: NBC News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perselisihan diplomatik yang berkembang atas misi pencarian fakta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul Covid-19 semakin meningkat. China mengatakan, AS telah "sangat merusak" kerja sama internasional dalam pandemi virus corona.

Melansir NBC News, Kedutaan Besar China di Washington dalam sebuah pernyataan mengatakan, AS telah sangat merusak lembaga multilateral, termasuk WHO. Pernyataan itu tampaknya merujuk pada pemberitahuan bahwa AS akan menarik diri dari organisasi Juli lalu - keputusan yang dibatalkan oleh pemerintahan Biden.

"Mereka (AS) telah sangat merusak kerja sama internasional terkait Covid-19," kata pernyataan itu. 

Kedubes China juga menambahkan, AS bertindak seolah-olah tidak ada dari semua ini yang pernah terjadi, sambil menuduh negara lain tanpa alasan yang telah setia mendukung WHO.

Baca Juga: Penyidik WHO ungkap China tak mau membagikan data Covid-19

"Dengan rekam jejak seperti itu, bagaimana bisa merebut kepercayaan seluruh dunia," tambahnya seperti yang dikutip NBC News.

Pernyataan itu dirilis kurang dari 24 jam setelah Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS memiliki keprihatinan yang mendalam tentang cara komunikasi temuan penyelidikan WHO.

"Laporan ini harus independen, dengan temuan ahli yang bebas dari intervensi atau perubahan oleh pemerintah China," katanya dalam sebuah pernyataan. "Untuk lebih memahami pandemi ini dan mempersiapkan diri untuk yang berikutnya, China harus menyediakan datanya sejak awal wabah."

Baca Juga: Penelitian China, Inilah hewan pembawa virus corona yang mewabah di Wuhan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×