CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.859   1,00   0,01%
  • IDX 7.158   -56,74   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,86   -0,89%
  • LQ45 870   -5,35   -0,61%
  • ISSI 216   -2,13   -0,98%
  • IDX30 446   -1,95   -0,43%
  • IDXHIDIV20 540   0,13   0,02%
  • IDX80 125   -1,10   -0,87%
  • IDXV30 136   0,28   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Penyidik WHO ungkap China tak mau membagikan data Covid-19


Senin, 15 Februari 2021 / 12:27 WIB
Penyidik WHO ungkap China tak mau membagikan data Covid-19
ILUSTRASI. Penyidik WHO mengatakan bahwa China menolak untuk menyerahkan data mentah tentang kasus awal Covid-19. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Seorang penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Sabtu (13/2/2021) bahwa China menolak untuk menyerahkan data mentah tentang kasus awal Covid-19.

Reuters memberitakan, Tim WHO yang menyelidiki asal muasal pandemi telah meminta data mentah pasien pada 174 kasus dari fase awal wabah di kota Wuhan pada Desember 2019.

Tetapi Dominic Dwyer, seorang ahli penyakit menular Australia yang merupakan anggota tim, mengatakan pihak China hanya memberikan ringkasan saja.

"Dalam dunia yang ideal, Anda akan melalui pasien demi pasien ke pasien, dan kami menyebutnya daftar baris. Dan itu praktik standar untuk investigasi wabah. Dalam situasi ini, China memberi kami hasil, padahal kami ingin untuk menerima data mentah," jelasnya seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Dikritik AS soal laporan WHO, China balik menyerang

Dia mengatakan, data itu sangat penting karena hanya setengah dari kasus yang terpapar terkait dengan pasar makanan laut Huanan, tempat virus itu awalnya terdeteksi.

Gedung Putih pada hari Sabtu mengatakan mereka mengaku prihatin tentang laporan Covid-19 WHO dari China. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan meminta China untuk menyediakan data dari awal wabah.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sangat penting laporan itu bersifat independen dan bebas dari tekanan perubahan pemerintah China.

Baca Juga: Hati-hati! Ini warning WHO soal gejala infeksi ulang Covid-19 varian baru

Namun, anggota lain dari misi WHO, Ahli Zoologi Peter Daszak menggambarkan kepercayaan dan keterbukaan dengan rekan-rekan saya di China. Daszak menambahkan bahwa mereka memang mendapatkan akses ke seluruh data penting.

WHO dan Menteri Luar Negeri China menanggapi pertanyaan yang diajukan Reuters.

Diberitakan sebelumnya, penyelidikan mengenai Covid-19 telah mengalami penundaan, kekhawatiran atas akses, serta perselisihan antara Beijing dan Washington mengenai asal usul wabah.

Beijing sebelumnya membela transparansi dan kerjasamanya dengan misi WHO.

Selanjutnya: WHO: Penurunan kasus sembunyikan peningkatan jumlah wabah varian yang lebih menular



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×