Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Namun dia menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk merasa nyaman terhadap pengendalian virus corona ini. "Karena satu super-spreader dapat menyebabkan ukuran besar pasien kapan saja, kami sepenuhnya siap untuk respons tangguh," tambahnya.
Secara khusus, kelompok-kelompok agama diharapkan dapat melanjutkan pertemuan akhir pekan ini karena pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan yang menjauhkan sosial.
"Akhir pekan ini, banyak fasilitas keagamaan tampaknya merencanakan layanan dalam ruangan yang sejauh ini mereka hindari," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada pertemuan antar lembaga mengenai penanganan virus corona.
Baca Juga: Korea Selatan: Pemakaian Gelang Elektronik terhadap Warga yang Melawan Karantina
Dia memperingatkan bahwa siapa pun dapat menjadi "penyebar diam dan meminta peserta untuk sepenuhnya mematuhi pedoman karantina, termasuk memakai masker dan menghindari pertemuan kelompok atau makan terpisah.
Korea Selatan juga akan menandai serangkaian hari libur nasional yakni ulang tahun Buddha pada 30 April, Hari Buruh pada 1 Mei dan Hari Anak pada 5 Mei.
Banyak orang diharapkan melakukan perjalanan atau terlibat dalam berbagai pertemuan dan acara pribadi selama liburan. Hal ini ditakutkan akan membuat mereka terekspos risiko kontak yang lebih tinggi dengan mereka yang terkena virus.