kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Makin terkendali, Korea Selatan umumkan 10 kasus virus corona baru dan nol kematian


Sabtu, 25 April 2020 / 12:21 WIB
Makin terkendali, Korea Selatan umumkan 10 kasus virus corona baru dan nol kematian
ILUSTRASI. Sejumlah warga Korea Selatan di tengah-tengah pandemi virus corona


Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan pada Sabtu (25/4) melaporkan, terdapat 10 kasus virus corona baru dengan nol kematian. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), tambahan ini membuat jumlah total pasien terinfeksi virus corona menjadi 10.718

Dari 10 pasien baru, empat orang baru tiba dari negara lain, termasuk dua orang asing.

Di antara 10 kasus tersebut, tiga dilaporkan di Daegu, yang dulu menjadi pusat penyebaran cepat virus corona pada beberapa minggu lalu. Sedangkan, dua lainnya dikonfirmasi di Provinsi Gyeonggi dan satu di Seoul.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, kedatangan wisatawan asing ke Korea Selatan anjlok 94,6%

Korban tewas tetap ada di level 240. Ini menjadi hari ketiga berturut-turut Korea Selatan tanpa ada laporan kematian baru. Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh total pun bertambah 134 menjadi 8.635.

Sebanyak 595.161 orang telah melakukan tes virus corona sejauh ini, dan 9.259 menunggu hasilnya.

"Tingkat pemulihan (untuk pasien) telah melebihi 80% dan jumlah pasien dalam isolasi telah turun di bawah 2.000, yang berarti bahwa situasi sedang dikelola pada tingkat yang dapat ditangani oleh sistem karantina kita," Yoon Tae-ho, seorang petugas kesehatan pejabat kementerian, mengatakan pada konferensi pers hari ini.

Namun dia menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk merasa nyaman terhadap pengendalian virus corona ini. "Karena satu super-spreader dapat menyebabkan ukuran besar pasien kapan saja, kami sepenuhnya siap untuk respons tangguh," tambahnya.

Secara khusus, kelompok-kelompok agama diharapkan dapat melanjutkan pertemuan akhir pekan ini karena pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan yang menjauhkan sosial.

"Akhir pekan ini, banyak fasilitas keagamaan tampaknya merencanakan layanan dalam ruangan yang sejauh ini mereka hindari," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada pertemuan antar lembaga mengenai penanganan virus corona.

Baca Juga: Korea Selatan: Pemakaian Gelang Elektronik terhadap Warga yang Melawan Karantina

Dia memperingatkan bahwa siapa pun dapat menjadi "penyebar diam dan meminta peserta untuk sepenuhnya mematuhi pedoman karantina, termasuk memakai masker dan menghindari pertemuan kelompok atau makan terpisah.

Korea Selatan juga akan menandai serangkaian hari libur nasional yakni ulang tahun Buddha pada 30 April, Hari Buruh pada 1 Mei dan Hari Anak pada 5 Mei.

Banyak orang diharapkan melakukan perjalanan atau terlibat dalam berbagai pertemuan dan acara pribadi selama liburan. Hal ini ditakutkan akan membuat mereka terekspos risiko kontak yang lebih tinggi dengan mereka yang terkena virus.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×