kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia Airlines mencari bantuan dari Khazanah, pembicaraan kreditor terus berlanjut


Sabtu, 21 November 2020 / 19:05 WIB
Malaysia Airlines mencari bantuan dari Khazanah, pembicaraan kreditor terus berlanjut
ILUSTRASI. Malaysia Airlines. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perusahaan induk Malaysia Airlines telah meminta bantuan keuangan dari pemegang saham tunggal, karena pembicaraan restrukturisasi hutang dengan kreditor berlarut-larut, kata perusahaan itu pada hari Sabtu.

"Malaysia Aviation Group telah meminta dukungan keuangan dari pemegang saham kami Khazanah Nasional meskipun perusahaan tidak dalam posisi untuk mengomentari jumlah pada saat ini," katanya dalam email kepada Reuters.

Grup perusahaan itu mengatakan pihaknya masih dalam pembicaraan untuk restrukturisasi dan menargetkan perjanjian komersial pada minggu pertama Desember. Maskapai tersebut dapat mencari sebanyak US$ 500 juta, kata Malaysia’s Edge weekly, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Khazanah tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Baca Juga: Malaysia Airlines harus ditutup jika negosiasi restrukturisasi gagal

Malaysia Airlines sedang berusaha untuk merestrukturisasi setelah pandemi COVID-19 memaksanya untuk memangkas operasi.

Perusahaan induk telah memperingatkan perusahaan leasing bahwa Khazanah akan berhenti mendanai grup dan memaksanya ke proses penutupan jika pembicaraan restrukturisasi dengan lessor tidak berhasil, Reuters melaporkan bulan lalu.

Perusahaan itu direstrukturisasi setelah dua kecelakaan mematikan pada tahun 2014, dengan Khazanah memompa 6 miliar ringgit (US$ 1,5 miliar). Kali ini pemerintah menyatakan tidak akan memberikan dana talangan kepada perusahaan yang kesulitan itu.

Kepala Eksekutif Izham Ismail mengatakan kepada staf dalam sebuah memo bulan lalu bahwa pembicaraan restrukturisasi memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

Selanjutnya: CEO Malaysia Airlines: Perusahaan harus tutup jika rencana restrukturisasi gagal




TERBARU

[X]
×