Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Malaysia sepakat untuk membuka kembali proses penyelidikan dan pencarian pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang hilang 10 tahun lalu.
Kepastian ini diumumkan oleh Kementerian Transportasi Malaysia pada hari Jumat (20/12).
"Area pencarian yang diusulkan didasarkan pada analisis dan informasi ahli," kata Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, dikutip CNA.
Rencana mengenai dimulainya kembali pencarian MH370 telah dibicarakan sejak awal tahun 2024. Niat itu disampaikan oleh Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, dalam acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut pada 3 Maret 2024.
Baca Juga: Anwar Ibrahim Tunjuk Thaksin Shinawatra sebagai Penasihat Pribadinya di ASEAN
Saat itu, Loke mengatakan bahwa pemerintah Malaysia berkomitmen untuk melakukan pencarian.
"Perusahaan eksplorasi dasar laut Amerika Serikat, Ocean Infinity, telah menawarkan proposal pencarian terbarunya setelah dua upaya sebelumnya gagal dalam menemukan pesawat tersebut," kata Loke saat itu, dikutip Al Jazeera.
Untuk saat ini, otoritas transportasi Malaysia masih belum memberikan rincian mengenai proses pencarian terbaru.
Namun, pada awal tahun ini Loke menyebut bahwa pemerintah Malaysia berharap bisa bekerja sama dengan Australia.
Baca Juga: Malaysia Berencana Memulai Kembali Pencarian Pesawat MH370
Pencarian Pesawat MH370
Ocean Infinity terakhir kali mencoba menemukan pesawat yang hilang tersebut pada tahun 2018. Malaysia telah menawarkan hingga US$70 juta jika perusahaan tersebut berhasil menemukannya.
Pada tahun 2017 lalu, Malaysia, China, dan Australia mengakhiri pencarian selama dua tahun yang menelan biaya sekitar US$130,7 juta yang tidak membuahkan hasil.
Malaysia Airlines Penerbangan MH370 menghilang dari radar pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat Boeing 777 tersebut membawa 227 penumpang dan 12 awak.
Saat pesawat pertama kali hilang, penyelidik Malaysia tidak menutup kemungkinan pesawat tersebut sengaja dibawa keluar jalur.
Laporan tahun 2018 menemukan kegagalan pada kontrol lalu lintas udara dan mengatakan jalur pesawat diubah secara manual.
Beberapa waktu setelahnya, puing pesawat terdampar di sepanjang pantai Afrika dan pulau-pulau di Samudera Hindia. Hingga saat ini insiden MH370 masih menjadi salah satu misteri terkait penerbangan terbesar dalam sejarah.