Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan pengangkatan mantan Perdana Menteri Thailand sekaligus pengusaha miliarder, Thaksin Shinawatra, sebagai penasihat pribadinya dalam kapasitas informal.
Penunjukan ini dilakukan menjelang masa kepemimpinan Anwar sebagai Ketua ASEAN pada tahun depan.
Peran Thaksin dalam Kepemimpinan ASEAN
Thaksin Shinawatra, yang telah menjadi tokoh dominan dalam politik Thailand selama dua dekade terakhir, akan membantu Anwar secara informal bersama penasihat lainnya dari beberapa negara anggota ASEAN.
Baca Juga: China Tuduh Filipina Lakukan Provokasi di Laut China Selatan dengan Dukungan AS
Pengumuman ini dilakukan saat kunjungan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang merupakan putri bungsu Thaksin dan anggota keempat keluarganya yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi Thailand.
Anwar menyatakan bahwa pengalaman Thaksin sebagai negarawan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan regional. "Terima kasih telah menyetujui ini karena kami membutuhkan manfaat dari pengalaman seorang negarawan seperti beliau," ujar Anwar dalam konferensi pers bersama Paetongtarn.
Pengaruh Thaksin di Politik Thailand
Thaksin Shinawatra, kini berusia 75 tahun, adalah tokoh sentral dalam politik Thailand yang kontroversial. Ia dilarang menduduki jabatan publik setelah dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan. Selama 15 tahun dalam pengasingan, Thaksin tetap memegang peran penting dalam dinamika politik Thailand.
Pada Agustus 2023, Thaksin kembali ke Thailand dan menjalani hukuman delapan tahun penjara, yang kemudian dikurangi menjadi satu tahun atas perintah Raja Thailand. Namun, ia hanya menghabiskan beberapa jam di penjara sebelum dipindahkan ke rumah sakit karena alasan kesehatan. Setelah enam bulan, ia dibebaskan bersyarat pada Februari 2024.
Meskipun Thaksin mengklaim telah pensiun dari dunia politik, banyak pihak yang meragukan pernyataan ini. Ia tetap aktif melalui Partai Pheu Thai, partai yang didirikannya, dan secara terbuka memberikan pandangan mengenai kebijakan pemerintah.
Baca Juga: ASEAN Bakal Bangun Jaringan Transportasi & Logistik yang Lebih Baik, Ini Tantangannya
Peran Thaksin dalam Konflik Myanmar
Selain mendukung kepemimpinan ASEAN, Thaksin juga dikabarkan memiliki peran penting dalam konflik Myanmar. Tantangan terbesar yang dihadapi Anwar sebagai Ketua ASEAN adalah menyelesaikan krisis politik dan kemanusiaan yang melibatkan junta militer di Myanmar.
Menurut laporan media Thailand, Thaksin telah bertemu dengan pihak-pihak yang bertikai di Myanmar dalam kapasitas pribadi untuk mencoba menengahi pembicaraan damai. Langkah ini sejalan dengan upaya ASEAN untuk mencari solusi damai di kawasan tersebut.