Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Malaysia menargetkan untuk menginokulasi hampir 83% dari 33 juta penduduknya.
Vaksinasi perwakilan terpilih, yang terdiri atas petugas kesehatan dan petugas garda depan lainnya, pada fase pertama diharapkan berlangsung hingga bulan depan.
Fase kedua akan melibatkan kelompok berisiko, seperti individu dengan penyakit tertentu yang ada, dan mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Malaysia menargetkan untuk mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat umum mulai Mei.
Semua vaksin akan tersedia secara gratis, termasuk untuk pekerja asing, ekspatriat, pengungsi, dan pekerja migran yang tidak berdokumen.
Baca Juga: PDB Malaysia terkontraksi 5,6% di 2020, terburuk sejak Krisis Keuangan Asia 1998
Vaksin batch pertama dari Pfizer-BioNTech, kolaborasi Amerika Serikat-Jerman, terdiri dari 312.390 dosis tiba di Malaysia pada hari Minggu (21/2/2021). Sebanyak 182.520 dosis lainnya dijadwalkan tiba pada hari Rabu.
Negara tersebut telah menandatangani kesepakatan untuk membeli total 25 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang mencakup 39 persen dari populasinya.
Malaysia juga telah memesan total 6,4 juta dosis dari perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca, dan menandatangani kesepakatan untuk 12 juta dosis dari Sinovac China, dan 6,4 juta dosis vaksin Sputnik V dari Rusia.
Melansir The Straits Times, Malaysia telah menghabiskan waktu berminggu-minggu mempersiapkan penyimpanan dan pengiriman vaksin, dengan perusahaan energi lokal Tenaga Nasional Berhad memberikan jaminan bahwa tidak akan ada gangguan listrik di fasilitas penyimpanan vaksin mana pun.