kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.456   40,00   0,24%
  • IDX 6.852   35,82   0,53%
  • KOMPAS100 992   7,47   0,76%
  • LQ45 770   6,20   0,81%
  • ISSI 217   1,01   0,47%
  • IDX30 400   3,42   0,86%
  • IDXHIDIV20 475   0,88   0,19%
  • IDX80 112   0,83   0,75%
  • IDXV30 115   0,31   0,27%
  • IDXQ30 131   0,81   0,62%

Mansour bin Zayed Al Nahyan: Disorot setelah membeli Manchester City (4)


Selasa, 26 April 2011 / 08:04 WIB
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Test Test

Tak hanya populer di dunia bisnis dan politik, Mansour bin Zayed Al Nahyan juga mendapat sorotan dunia dengan kiprahnya di dunia olahraga, khususnya sepakbola. Ia pun melenggang ke Liga Inggris dengan membeli Klub Manchester City. Mansour berniat membawa klub itu meraih gelar juara dengan mendatangkan bintang-bintang lapangan hijau kelas dunia. Sayang, jalannya kurang mulus. Mansour harus menelan kerugian saat saham Barclays turun.

Kecintaan Mansour bin Zayed Al Nahyan kepada dunia olahraga, khususnya sepakbola, memang sudah terbentuk sejak kecil. Karena kesibukannya di dunia politik dan bisnis, ia kehilangan kesempatan menjadi seorang pesepakbola profesional.

Namun, dengan segala fasilitas yang ia miliki, baik secara finansial maupun pengaruh politik, Mansour memiliki ambisi lain untuk bisa menyalurkan hobinya tersebut. Yakni dengan membeli mayoritas saham klub sepakbola di Eropa.

Setelah melakukan banyak pertimbangan, pada tahun 2008, Mansour memutuskan untuk membeli 90% saham Manchester City senilai US$ 300 juta dari pemilik sebelumnya, Thaksin Shinawatra.

Ia memilih klub asal kota Manchester itu karena memiliki kapasitas bangku penonton sebesar 48.000 dengan pendapatan terbesar keenam di Liga Inggris. Apalagi, dalam penilaiannya, Liga Inggris merupakan liga sepakbola yang paling menarik sekaligus menguntungkan.

Mansour pun mematok target jangka panjang. Ia ingin membawa Manchester City menjadi salah satu klub elite Liga Inggris yang berorientasi gelar juara. Sebagai langkah awal, ia mendatangkan pemain asal Real Madrid, Robinho seharga US$ 59 juta.

Setelah itu, gelombang pemain-pemain elite kelas dunia mulai berdatangan ke City of Manchester, stadion kebanggaan Manchester City. Emmanuel Adebayor, Yaya Toure, Carlos Tevez, David Silva hingga Edin Dzeko adalah nama-nama kelas dunia yang bergabung di klub ini.

Namun kiprah Mansour di Manchester City juga mengalami banyak kendala. Salah satunya, ketika ia kehilangan uang sebesar £ 440 juta akibat turunnya nilai saham Barclay, sponsor resmi Liga Inggris, sebanyak 25%. Seperti diberitakan The Sun, Sabtu 17 Januari 2009, penurunan 25% itu setara dengan £ 2,7 miliar.

Asal tahu saja, saat membeli Manchester City Oktober 2008, Mansour juga mengucurkan uang sebesar £ 3,5 miliar kepada Barclay. Artinya, Mansour punya saham di Barclay sebanyak 16,3% .

Angka £ 440 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun, kurang lebih sama dengan pendapatan kotor negara Gambia. Padahal, City sudah menawarkan nilai transfer £ 107 juta (€ 120 juta) atau sekitar Rp 1,7 triliun, agar salah satu pemain idolanya, Kaka segera pindah Januari tahun 2009 dari AC Milan.

Sedikit banyak, kerugian yang dialami Mansour akan mengubah seluruh skenario kepindahan Kaka dari San Siro. Hal ini langsung mempermulus keinginan Madrid yang juga berminat mendapatkan pemain asal Brasil itu.

Tahun 2010, harian Inggris, The Times mengeluarkan daftar orang-orang yang paling berpengaruh dalam dunia olahraga. Dalam daftar tersebut, Mansour menduduki peringkat keenam dengan perkiraan investasi mencapai £ 750 juta untuk Manchester City dan £ 1 miliar untuk merenovasi stadion sepakbola milik klub itu.

Meski banyak pengamat sepakbola yang meragukan Mansour akan sukses membawa Manchester City menyaingi rival sekotanya, Manchester United, bagi penggemar Manchester City, ia telah membawa sebuah harapan baru bagi klub tersebut. Dia bak pahlawan bagi pendukung The City, julukan Manchester City.

Sheikh Mansour juga kembali menduduki daftar pemilik klub terkaya di sepakbola, versi majalah FourFourTwo pada akhir tahun 2010 lalu. Selain Mansour, pemilik Chelsea yakni Roman Abramovic, juga mengalami peningkatan kekayaan. Hanya, dalam daftar pemiliki klub terkaya di dunia itu, posisi Mansour turun menjadi peringkat empat setelah disalip oleh pemilik Arsenal, Alisher Usmanov yang mengoleksi kekayaan mencapai £ 8 miliar.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×