Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara kecil di Himalaya, Bhutan, diam-diam muncul sebagai salah satu pemegang Bitcoin (BTC) terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Arkham Intelligence per 27 Juni, Bhutan tercatat telah mengakumulasi sebanyak 12.062 BTC sejak tahun 2020, dengan nilai pasar saat ini mendekati US$1,3 miliar (sekitar Rp21 triliun).
Angka ini setara dengan hampir 40% dari produk domestik bruto (PDB) Bhutan, menjadikannya salah satu negara dengan eksposur terhadap kripto terbesar secara proporsional.
Dikelola oleh Druk Holding and Investments (DHI)
Kepemilikan Bitcoin Bhutan selama ini disimpan rapat-rapat dan dikelola oleh Druk Holding and Investments (DHI) — badan usaha milik negara yang mengelola aset-aset komersial Bhutan. Dalam sebuah pernyataan publik yang langka, Ujjwal Deep Dahal, CEO DHI, mengungkap alasan di balik keputusan strategis negara tersebut.
Baca Juga: Bitcoin Pulih, Ini Target Baru dan Prediksi Harga BTC 1 Juli 2025
“Bagi Bhutan, ini adalah langkah yang cukup jelas,” ujar Dahal. Ia menekankan bahwa potensi besar Bhutan dalam energi terbarukan, terutama dari pembangkit listrik tenaga air, memberikan keunggulan unik untuk melakukan penambangan Bitcoin berbiaya rendah dan ramah lingkungan.
Mulai Menambang Bitcoin Sejak 2020
Bhutan telah mulai menambang Bitcoin sejak awal tahun 2020, memanfaatkan surplus energi hijau mereka untuk masuk ke dunia kripto tanpa meninggalkan jejak karbon yang besar. Berbeda dari banyak negara lain yang hanya melakukan regulasi atau investasi kecil-kecilan, Bhutan justru melakukan integrasi jangka panjang dengan kelas aset digital ini.
Baca Juga: Ini Target Baru Bitcoin! Analis Ungkap Potensi Lonjakan Usai Penjualan Besar-besaran
Dengan cadangan BTC yang kini melampaui Ukraina dan El Salvador, Bhutan hanya berada di bawah Amerika Serikat dan Tiongkok dalam hal kepemilikan Bitcoin yang tercatat secara on-chain oleh pemerintah.
Selain Bitcoin, Bhutan juga tercatat memiliki lebih dari US$1 juta dalam bentuk Ethereum (ETH). Meski jumlah ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan cadangan BTC mereka, langkah tersebut menunjukkan adanya strategi diversifikasi yang sadar dan terukur dalam menghadapi pasar aset digital.