Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Di tengah kebuntuan dalam negosiasi SMA antara Seoul dan Washington, kekhawatiran tetap ada bahwa AS bisa menggunakan pengurangan pasukan sebagai posisi tawar-menawar. Dalam negosiasi, Korea Selatan dan AS telah menarik garis pertempuran, melemparkan proposal terbaru mereka sebagai yang terakhir.
Pejabat Seoul mengindikasikan kenaikan 13% dari SMA tahun lalu, menjadi US$ 870 juta, sebagai "tawaran terbaik" yang bisa Korea Selatan buat. Sementara AS telah meminta Korea Selatan untuk membayar US$ 1,3 miliar per tahun, naik 50% dari SMA 2019.
Tetapi, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, tidak ada pembicaraan antara Seoul dan Washington tentang kemungkinan penarikan pasukan AS dari Semenanjung Korea.
Baca Juga: Situasi tambah panas, AS kirim rudal pencegat ke pangkalan mereka di Korea
"AS menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan tingkat pasukan Amerika saat ini di sini (Korea). Masalahnya belum dibahas antara kedua pihak," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada kantor berita Yonhap.
Dalam Komunike Bersama Pertemuan Konsultasi Keamanan ke-51 antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada November tahun lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan tingkat personil militer AS saat ini di Korea Selatan. Ini untuk meningkatkan kesiapan tempur, mengingat lingkungan keamanan di Semenanjung Korea belakangan.
"Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS juga melarang pengurangan jumlah pasukan Amerika di Korea Selatan di bawah level saat ini, kecuali Menteri Pertahanan AS menyatakan itu adalah kepentingan keamanan nasional AS," ujar pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.