kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mantan menteri keuangan Inggris sebut akan blokir Brexit tanpa kesepakatan


Rabu, 14 Agustus 2019 / 17:41 WIB
Mantan menteri keuangan Inggris sebut akan blokir Brexit tanpa kesepakatan
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LONDON. Mantan Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan, parlemen akan memblokir Brexit tanpa kesepakatan bila pihak-pihak yang tidak terpilih di belakang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencoba memaksa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan.

Saat ini, Inggris memang tengah menuju ke arah krisis konstitusi dan pertikaian dengan Uni Eropa ketika Johnson berjanji meninggalkan blok tersebut dalam waktu 78 hari tanpa kesepakatan kecuali bila Uni Eropa setuju menegosiasikan kembali tata cara perceraian Brexit.

Baca Juga: Ekonomi Inggris turun, kurs pondsterling melemah terhadap yen

Setelah lebih tiga tahun masalah Brexit mendominasi urusan Uni Eropa, blok tersebut telah berulang kali menolak membuka kembali perjanjian penarikan yang mencakup polis asuransi perbatasan Irlandia yang disetujui pendahulu Johnson , Theresa May, yang disepakati pada November 2018 lalu. 

Hammond yang menjabat sebagai Menteri Keuangan May selama tiga tahun mengatakan, orang-orang yang tidak dipilih di Kantor Downing Street Johnson tengah mengatur agar London masuk ke jalalur yang tak terhindarkan menuju Brexit tanpa kesepakatan dengan tuntutan agar backstop dibatalkan.

"Orang-orang di belakang ini tahu bahwa itu berarti tidak akan ada kesepakatan," kata Hammond kepada BBC seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8). "Parlemen jelas menentang keluarnya kesepakatan, dan perdana menteri harus menghormati itu,"imbuhnya.

Intervensi publik pertama mantan menteri di era May sejak pengunduran diri tersebut menunjukkan tekad sekelompok pembuat undang-undang berpengaruh untuk menggagalkan Johnson jika ia memilih Brexit tanpa kesepakatan.

Baca Juga: Gara-gara Brexit, pertumbuhan ekonomi Inggris menyusut

Hammond mengatakan dia yakin parlemen, di mana mayoritas menentang Brexit tanpa kesepakatan, akan menemukan cara untuk memblokir hasil itu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×