kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Suap


Senin, 02 September 2024 / 15:38 WIB
Mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Suap
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berpidato pada peringatan tiga tahun pelantikannya di istana kepresidenan di Blue House di Seoul, Korea Selatan, Minggu (10/5/2020). Kim Min-Hee/Pool via REUTERS


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan kasus suap yang melibatkan mantan menantunya. 

Tuduhan ini mencuat setelah muncul dugaan bahwa menantu Moon, Seo, menerima perlakuan istimewa dalam mendapatkan pekerjaan di maskapai Thai Eastar Jet. 

Mengutip The Korea Herald, Senin (2/9), perlakuan istimewa ini diduga sebagai imbalan atas pengaturan penunjukan pejabat pemerintah yang penting bagi seorang politisi yang mendirikan maskapai tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Hadiahi Vladimir Putin Sepasang Anjing

Penyelidikan ini dipimpin Divisi Kriminal 3 dari Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju. Pada hari Jumat lalu, penggeledahan dilakukan di rumah putri Moon, Moon Da-hye, yang diduga terkait dengan kasus ini.

Kasus ini bermula dari pengaduan yang diajukan empat tahun lalu oleh Partai Kekuatan Rakyat dan kelompok sipil "Justice People". 

Mereka menduga ada hubungan antara pekerjaan Seo di Thai Eastar Jet dengan penunjukan Lee Sang-jik, pendiri maskapai tersebut, sebagai kepala Badan UKM dan Startup Korea (KOSME).

Seo, yang menikahi putri Moon sebelum kemudian bercerai, dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet pada Juli 2018. Namun, kualifikasi Seo yang dianggap tidak memadai untuk posisi tersebut serta kondisi keuangan perusahaan yang sedang sulit menimbulkan kecurigaan akan adanya campur tangan dari pihak istana kepresidenan dalam proses perekrutan tersebut.

Baca Juga: Korut Abaikan Perjanjian dengan Korsel, Kirim Lebih Banyak Pasukan ke Perbatasan

Jaksa menduga bahwa penunjukan Lee sebagai kepala KOSME mungkin telah diputuskan dalam pertemuan informal pada akhir tahun 2017. 

Mereka juga menyatakan bahwa Moon dan istrinya diduga berhenti memberikan dukungan finansial kepada putri mereka setelah Seo dipekerjakan, yang menimbulkan dugaan bahwa gaji dan tunjangan yang diterima Seo dari maskapai tersebut dianggap sebagai suap kepada Moon.

Sejauh ini, Seo telah diperiksa tiga kali sebagai saksi, namun tetap memilih untuk tidak memberikan keterangan.

Jaksa juga telah memeriksa beberapa mantan pejabat tinggi pemerintahan Moon, termasuk mantan Kepala Staf Im Jong-seok dan pemimpin Partai Minor Rebuilding Korea, Cho Kuk. Mereka juga telah mendakwa mantan Sekretaris Senior Presiden untuk Urusan Personalia, Cho Hyun-ock, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait kasus ini.

Penyelidikan ini menimbulkan reaksi berbeda dari pihak yang berkuasa dan oposisi.

Baca Juga: PM Jepang Bakal Kunjungi Korea Selatan di Tengah Ancaman Korea Utara

Partai Kekuatan Rakyat menegaskan bahwa semua warga negara harus setara di hadapan hukum, sementara Partai Demokrat mengecam penyelidikan ini sebagai balas dendam politik yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kasus-kasus yang melibatkan Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee.

Dalam konferensi pers, 37 anggota parlemen Partai Demokrat memperingatkan bahwa penyelidikan ini dapat membawa dampak buruk bagi pemerintahan saat ini, dengan menyatakan bahwa upaya balas dendam politik semacam ini hanya akan meningkatkan kemarahan publik terhadap pemerintah.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×