kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Maret, Starbucks Tawarkan Sarapan Murah


Senin, 09 Februari 2009 / 13:38 WIB
Maret, Starbucks Tawarkan Sarapan Murah


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Starbucks Corp kian gencar melakukan inovasi baru. Rendahnya penjualan di pagi hari membuat gerai kopi terbesar dunia ini mulai atur strategi. Untuk meningkatkan penjualannya, Starbucks akan meluncurkan program sarapan murah seharga US$ 3,95.

Makanan tersebut sudah mulai bisa dipesan oleh warga Amerika per tanggal 3 Maret mendatang. Beberapa paket yang ditawarkan antara lain secangkir kopi hangat dan sandwich isi telur serta caffe latte dan kue kopi atau oatmeal. Selain itu, Starbucks juga memperkenalkan dua sandwich baru, yakni sandwich bacon dan keju gouda atau ham dan keju cheddar.

Kebijakan ini sebetulnya bertentangan dengan pernyataan CEO Starbucks Howard Schultz pada Juli lalu. Pada waktu itu, Schultz bilang tidak akan masuk ke bisnis fast food dan makanan paket. Meski demikian, kompetisi yang kian kuat membuat Starbucks harus cepat-cepat mengamankan pasar. Apalagi, kini, McDonald’s Corp juga melakukan ekspansi dengan menawarkan produk kopi.

“Langkah ini sangat baik bagi konsumen kita. Pada masa sulit seperti sekarang, konsumen harus tahu kalau mereka melakukan pilihan yang tepat dengan datang ke Starbucks,” kata Schultz.

Selama ini, oatmeal yang dicampur dengan kacang, gula cokelat dan buah kering, menjadi sarapan yang paling diminati sejak diluncurkan pada September lalu.

Sekadar mengingatkan, pada bulan lalu, Starbucks mengatakan akan menutup sekitar 300 gerainya dan memangkas 6.700 pekerjanya. Hal itu dilakukan setelah perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan dan laba.

Sebelumnya, pada Juli lalu, Starbucks juga mengumumkan akan menutup 600 gerai di AS dan 61 gerai lainnya di Australia. Langkah tersebut membuat hilangnya 12.000 posisi. Meski demikian, 70% pekerja dimutasi ke gerai terdekat sehingga hanya 3.600 pekerja saja yang kehilangan mata pencahariannya.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×