Sumber: A.P, msnbc | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LOS ANGELES. Senin (24/11) sore waktu Los Angeles, manajemen Starbucks Corp memprediksi penjualannya pada tahun keuangan yang berakhir September 2009 bakalan menurun. Hal itu membuat harga saham gerai kopi terbesar dunia ini anjlok 4%.
Manajemen Starbucks mengatakan, pihaknya meramal akan membukukan laporan negatif pada penjualan untuk tahun keuangan 2009. Selain itu, penutupan gerai-gerai di AS dan Australia akan memangkas pendapatan pada tahun depan dengan kisaran 12% per saham.
Pada 10 November lalu, eksekutif Starbucks memberikan beberapa skenario mengenai apa yang akan terjadi terhadap pendapatan fiskal 2009. Sayangnya, pihak manajemen menolak memberikan prediksi lebih jauh seberapa besar penurunan tersebut akan terjadi.
Dalam tahun keuangan 2008, Starbucks sudah menutup 205 dari 600 gerai yang bakalan ditutup pada akhir tahun keuangan 2009. Dari jumlah itu, 61 gerai yang ditutup pada Agustus 2008 berada di Australia.
Starbucks yang berbasis di Seattle memang sudah mengalami penurunan sebelum perekonomian dunia mengalami krisis seperti sekarang. Pada tahun fiscal 2008, penjualan Starbucks anjlok 5%. Sementara, penjualan di Kanada dan Inggris juga merosot. Padahal, dua negara ini merupakan dua pasar top internasional.
“Manajemen memprediksi perusahaan akan terus menghadapi fase sulit pada tahun fiskal 2009, baik di AS maupun internasional. Termasuk diantaranya Kanada dan Inggris,” demikian pernyataan resmi Starbucks.
Saat ini, harga saham Starbucks mengalami penurunan menjadi US$ 8,10 setelah sebelumnya sempat naik 8% menjadi US$ 8,45 di Nasdaq. Setahun lalu, harga saham Starbucks sempat diperdagangkan pada posisi US$ 23,87.