kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

MAS Longgarkan Kebijakan Moneter, Proyeksi Pertumbuhan Singapura Dipangkas


Senin, 14 April 2025 / 07:50 WIB
MAS Longgarkan Kebijakan Moneter, Proyeksi Pertumbuhan Singapura Dipangkas
ILUSTRASI. Monetary Authority of Singapore (MAS) atau Bank Sentral Singapura. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bank sentral Singapura resmi melonggarkan kebijakan moneternya untuk kedua kalinya tahun ini, seiring dengan prospek pertumbuhan dan perdagangan global yang semakin suram.

Monetary Authority of Singapore (MAS) mengumumkan pada Senin (14/4), bahwa pihaknya akan sedikit mengurangi laju apresiasi kebijakan berbasis nilai tukar—yang dikenal sebagai Nominal Effective Exchange Rate (S$NEER).

Baca Juga: Pemerintah Sesuaikan Ekspor Gas ke Singapura untuk Penuhi Kebutuhan Domestik

Namun, lebar dan titik tengah dari koridor nilai tukar tersebut tetap tidak berubah.

Kebijakan ini sejalan dengan ekspektasi pasar. Dalam jajak pendapat Reuters sebelumnya, mayoritas analis memperkirakan MAS akan melonggarkan kebijakan dengan mengurangi kemiringan (slope) jalur pergerakan S$NEER, sebagai respons atas perlambatan global.

“Dengan ketergantungan tinggi terhadap perdagangan dan keterhubungan erat dalam rantai pasok global, perlambatan perdagangan internasional dan regional serta ketidakpastian kebijakan global akan membebani sektor-sektor berorientasi ekspor. Dampaknya bisa menjalar ke sektor domestik,” kata MAS dalam pernyataannya.

Baca Juga: Dolar Singapura Mampu Bertahan Di Tengah Tekanan Mata Uang Asia

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Proyeksi Diturunkan

Bersamaan dengan itu, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura merilis data pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 hanya tumbuh 3,8% (YoY).

Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan 5,0% pada kuartal IV-2024.

Sebagai respons atas kondisi global yang melemah, MTI juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura untuk tahun 2025 menjadi 0% hingga 2%, dari kisaran sebelumnya sebesar 1% hingga 3%.

Baca Juga: Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Tunjangan Rp 74 Juta per Bulan

Ekonom Maybank Chua Hak Bin mengatakan pelonggaran lanjutan menuju bias netral masih mungkin dilakukan jika Singapura jatuh ke dalam resesi teknikal. Namun, sejauh ini pihaknya masih memperkirakan perlambatan ekonomi, bukan resesi.

"Kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 2,1%, sedikit di atas kisaran baru dari MTI," ujarnya.

Sementara itu, MAS juga merevisi turun proyeksi inflasi untuk tahun 2025. Inflasi inti diperkirakan berada pada kisaran 0,5% hingga 1,5%, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 1%-2%. Inflasi utama pun dipangkas menjadi 1,5%-2,5%.

Langkah MAS memperlonggar kebijakan menegaskan pendekatan yang lebih akomodatif untuk mendukung daya saing ekspor dan menjaga momentum ekonomi domestik di tengah tekanan eksternal.

Selanjutnya: Mencicipi Olahan Betutu ala Aji Anom di Bandung

Menarik Dibaca: Proyeksi Ekonomi dan Investasi Dari Chief Investment DBS



TERBARU

[X]
×