Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
“Jika kita mengikuti narasi dan menyerah pada tekanan kekuatan super, potensi bagi negara-negara ASEAN untuk membungkuk dan memihak negara-negara tertentu akan tinggi," ujar dia.
"Saat menghadapi kekuatan super besar, kita harus bersatu, sebagai satu blok, sehingga kekuatan kita akan disinergikan secara efektif,” tegasnya.
Hishammuddin mencatat, sengketa wilayah Malaysia di Laut China Selatan tidak hanya dengan China. Tetapi, ada juga "klaim yang tumpang tindih" dengan sesama negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam dan Brunei.
“Jika ASEAN pecah, dan Malaysia sendiri tidak mampu melawan AS dan China, peluang terbaik kami adalah jika ASEAN tetap solid," katanya.
Baca Juga: Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer
"Untuk menyelesaikan masalah Laut China Selatan dengan Tiongkok, kita harus memastikan bahwa solidaritas ASEAN kuat dan kita tetap bersatu sebagai satu blok,” ujar dia.
Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, tetapi ada juga klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Washington dan sekutunya juga menentang klaim teritorial Beijing. Washington telah meminta Beijing untuk menghentikan "taktik intimidasi" di Laut China Selatan dan mendorong kehadiran AS di perairan yang disengketakan.
Baca Juga: Dalam latihan di Laut China Selatan, pembom H-6J China tampil perdana