CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Masjidil Haram akan tetap ditutup selama Idul Adha, kecuali bagi jamaah Haji


Rabu, 22 Juli 2020 / 10:55 WIB
Masjidil Haram akan tetap ditutup selama Idul Adha, kecuali bagi jamaah Haji
ILUSTRASI. Umat Muslim beribadah pada malam Lailatul Qadar, malam paling suci untuk Muslim, sambil melakukan pembatasan sosial, menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) pada bulan suci Ramadhan, di Mesjid Agung di Mekah, Arab Saudi, Selasa (19/5/2020). S


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Kerajaan Arab Saudi pada hari Selasa (21/7) kemarin resmi mengumumkan bahwa ibadah Haji tahun 2020 akan tetap dilaksanakan dengan jumlah jamaah hanya sebatas 1.000 orang saja.

Menysul pengumuman tersebut, kini pihak keamanan Masjidil Haram semakin memperketat pengamanan di kawasan masjid besar bagi umat Muslim tersebut.

Saat ini prioritas utama mereka adalah untuk melindungi para jamaah Haji agar bisa menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.

"Kami berfokus pada aspek kesehatan tahun ini karena sangat penting dalam situasi pandemi seperti ini. Persiapan yang tersisa akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang," ungkap Mayjen. Muhammad Al-Ahmadi, seperti dikutip dari Arab News.

Baca Juga: Dengan jemaah hanya 1.000 orang, Arab Saudi tetapkan puncak ibadah haji pada 30 Juli

Dia menyampaikan bahwa pengaturan baru telah disusun untuk mengontrol jalur keluar dan masuknya para jamaah Haji akhir bulan nanti.

Dengan jumlah yang sangat terbatas, pihak keamanan masjid berharap protokol baru ini bisa diterapkan dengan efektif untuk menghindarkan jamaah dari Covid-19.

Untuk saat ini jalur khusus di area Bukit Safa dan Marwah sampai sekitar Masjidil Haram sudah ditetapkan. Pintu masuk ke Masjidil Haram juga hanya akan dibuka untuk mereka yang memiliki izin khusus.

Penutupan Masjidil Haram ini juga akan terus berlanjut sampai waktu pelaksanaan salat Idul Adha nanti. 

Baca Juga: Arab Saudi akan jadi lokasi uji coba vaksin corona buatan Rusia

"Keputusan untuk melarang ibadah salat di Masjidil Haram dan ruang terbuka lainnya akan terus berlanjut. Kami mengimbau warga Mekah untuk berbuka puasa di hari Arafat di rumah masing-masing," tambah Al-Ahmadi.

Bukan hanya di area Masjidil Haram, pintu masuk ke kota Mekah akan dikendalikan oleh pasukan keamanan selama 24 jam penuh untuk mencegah masuknya orang tanpa izin ke kota suci tersebut.

Protokol khusus juga sudah disiapkan untuk penggantian Kiswa (penutup) Ka'bah pada hari Rabu mendatang oleh Gubernur Mekah, Pangeran Khalid Al-Faisal.

Tentunya semua sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×