Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi mengatakan, ibadah haji tahun ini akan berlangsung mulai 29 Juli 2020. Tapi, hanya 1.000 jemaah yang boleh menunaikan rukun Islam kelima ini.
Jumlah tersebut jelas sangatlah sedikit dibanding rata-rata tahun-tahun sebelumnya mencapai 2,5 juta orang. Aran Saudi membatasi ibadah haji tahun ini demi mengekang penyebarang virus corona baru.
"Puncak ibadah haji di Bukit Arafah akan jatuh pada Kamis (30/7)," tulis Saudi Press Agency mengutip pernyataan
mengutip Mahkamah Agung Arab Saudi seperti dilansir Al Jazeera.
Dengan begitu, Rabu (29/7) akan menjadi hari pertama penyelenggaraan ibadah haji. Penetapan puncak ibadah haji mengacu perhitungan kalender Islam berdasarkan posisi bulan di langit.
Baca Juga: Arab Saudi akan jadi lokasi uji coba vaksin corona buatan Rusia
Bulan lalu, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan, hanya akan mengadakan ibadah haji dengan jumlah jemaah sangat terbatas. Kebijakan ini untuk membendung penyebaran virus corona yang saat ini melampaui angka 250.000 kasus.
Ibadah haji dan umrah setiap tahun selalu menarik jutaan umat Muslim dari seluruh dunia untuk datang ke Arab Saudi. Ritual ibadah tersebut menghasilkan sekitar US$ 12 miliar setiap tahun.
Meskipun tahun ini jemaah haji dibatasi hanya sebanyak 1.000 orang saja, beberapa laporan dari media Arab menyebutkan akan ada penambahan jumlah sampai 10.000 orang.
Jumlah tersebut juga berasal dari jemaah haji luar negeri. Sayangnya, Pemerintah Arab Saudi belum memberikan pernyataan terkait mekanisme penerimaan jemaah dari luar negeri.
Baca Juga: Misi bersejarah Uni Emirat Arab menuju Mars resmi meluncur
Para jemaah akan menjalani tes virus corona sebelum tiba di kota suci Mekah dan harus melakukan karantina mandiri setelah menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji.