Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong menghadapi pukulan bisnis besar akibat Topan Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia tahun ini.
Ratusan penerbangan dibatalkan, sementara mayoritas armada terpaksa dievakuasi ke luar negeri demi menghindari kerugian lebih lanjut.
Cathay Pacific Airways, maskapai terbesar Hong Kong, mengumumkan pembatalan lebih dari 500 penerbangan regional dan jarak jauh. Perusahaan menegaskan bahwa dampak topan terhadap operasional akan "sangat signifikan".
Baca Juga: Hong Kong Dilanda Panic Buying Jelang Kedatangan Super Topan Ragasa
Dari total 179 pesawat penumpang dan kargo, sebagian besar dipindahkan ke bandara di Asia, Eropa, hingga Australia.
"Kami memposisikan sejumlah pesawat di luar Hong Kong dan akan melakukan pemulihan jadwal secara bertahap mulai Kamis hingga Jumat," kata Cathay dalam pernyataannya.
Data Flightradar24 menunjukkan sekitar 80% armada dari empat maskapai utama Hong Kong sudah dipindahkan atau ditahan di luar negeri sebelum topan tiba. Bahkan, sedikitnya 14 pesawat Cathay diterbangkan ke Bandara Phnom Penh, Kamboja, untuk menunggu badai reda.
Baca Juga: Hong Kong Lumpuh Jelang Super Topan Ragasa, Badai Terkuat Dunia 2025
Maskapai lain juga melakukan langkah serupa. Greater Bay Airlines, yang memiliki tujuh pesawat Boeing 737, mengirim seluruh armadanya ke Jepang dan China. Hong Kong Airlines memindahkan hampir seluruh 28 pesawatnya, sementara HK Express—anak usaha Cathay—masih menahan sebagian armada di Hong Kong.
Selama 36 jam sejak Selasa malam, seluruh penerbangan masuk dan keluar Hong Kong dihentikan. Keputusan itu menutup sementara bandara tersibuk di dunia untuk kargo serta peringkat ke-9 untuk lalu lintas penumpang internasional.
Evakuasi pesawat ini bukan hanya soal keselamatan, tetapi juga berkaitan dengan kewajiban asuransi dan efisiensi bisnis. Pesawat yang diposisikan di luar negeri memungkinkan maskapai segera melanjutkan penerbangan setelah badai berlalu.
Baca Juga: Topan Super Ragasa Lumpuhkan Hong Kong, Taiwan Catat 14 Korban Jiwa
Pemerintah Hong Kong sendiri telah mengeluarkan sinyal topan nomor 10, peringatan tertinggi, yang memaksa seluruh layanan transportasi dan aktivitas bisnis untuk ditutup sementara.