Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SHENZEN. Huawei Technologies, pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, mengklaim masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester pertama tahun ini. Meskipun perusahaan ini masuk dalam daftar hitam oleh pemerintah Amerika Serikat.
"Seluruh bisnis Huawei masih berjalan dengan lancar sejak larangan tersebut," kata Chairman Huawei Liang Hua seperti dikutip South China Morning Post. Namun ia menolak untuk memberikan angka spesifik kinerja perusahaannya.
Baca Juga: Trump menuduh China tak membeli produk pertanian AS seperti yang dijanjikan
Seperti yang diketahui, Huawei dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan pada bulan Mei lalu oleh Departemen Perdagangan AS, dengan alasan keamanan nasional. Hal itu secara efektif telah menghalangi perusahaan untuk membeli perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari pemasok hi-tech asal Amerika.
"Menambahkan Huawei ke daftar hitam tidaklah dibenarkan. Kami harus sepenuhnya dihapus dari daftar tersebut," ungkap dia.
Komentar Liang ini keluar setelah pengumuman oleh Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross pada hari Selasa lalu bahwa Washington akan mengizinkan perusahaan-perusahaan asal Amerika untuk menjual produk mereka ke Huawei selama perseroan tidak akan menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS.
Baca Juga: Ditekan AS, Uni Eropa akan putuskan langkah terkait Huawei pada akhir tahun nanti
Sebelumnya pelarangan ini cukup mengancam Huawei karena bisa menghilangkan omzet perusahaan sebesar US $ 30 miliar.
Menurut pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Huawei Ren Zhengfei, potal pendapatan perusahaannya diperkirakan akan tetap stagnan di sekitar angka US$ 100 miliar pada tahun ini dan di tahun depan. Pada minggu lalu, Ren juga mengatakan bahwa keputusan AS untuk melonggarkan larangan perdagangan terhadap Huawei tidak akan berdampak banyak pada perusahaan.