kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk nominasi menteri angkatan darat di pemerintahan Trump (2)


Jumat, 06 September 2019 / 12:00 WIB
Masuk nominasi menteri angkatan darat di pemerintahan Trump (2)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Sebagai seorang pengusaha kaya, Vincent Viola nyatanya juga tidak asing di dunia politik. Maklum, Vincent juga veteran alias mantan tentara AS. Latar belakang militer membuat Viola bahkan masuk bursa pencalonan Menteri Angkatan Darat pada pemerintahan Trump. Namun, Pentagon memiliki aturan yang sangat ketat terkait pejabat pemerintahan yang juga menjalankan bisnis. Tidak ada titik temu, Voila memutuskan untuk mundur dari pencalonan itu.

Selain sukses menjadi pebisnis yang kaya di bidang jual beli saham. Nama Vincent Viola juga tidak asing di kalangan para politikus Amerika Serikat (AS). Wajar, Vincent memang merupakan seorang veteran alias mantan tentara di negeri Paman Sam.

Namanya mencuat ke publik setelah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2016 menunjuk dirinya sebagai salah satu kandidat Menteri Angakatan Darat, meski setelah itu dia memilih mengundurkan diri. Penunjukan dirinya sempat menuai kontra dari kalangan oposisi maupun masyarakat AS, lantaran Ia menjadi salah satu pemimpin yang ditunjuk Trump dengan latar belakang miliarder.

Kala itu, beberapa orang yang ditunjuk untuk menjadi kabinet Donald Trump memang terdiri dari beberapa orang kaya di bidang perbankan, dan lembaga keuangan. Dengan penunjukkan Viola, total kekayaan kabinet pilihan Trump kala itu bisa mencapai US$ 14 miliar.

Alasan Donald Trump menunjuk Viola lantaran dirinya merupakan bukti otentik tentang mimpi yang dapat diraih oleh seluruh rakyat AS. Dirinya juga disebut Trump pernah berjasa menyelamatkan banyak nyawa terutama karyawannya ketika memimpin NYMEX pasca-terjadinya serangan teroris di gedung World Trade Center (WTC).

Di samping itu, penunjukannya sebagai kandidat Menteri Angkatan Darat, juga berkait dengan latar belakangnya sebagai seorang veteran. Faktanya, pada tahun 1977 silam Viola atau yang akrab disapa Vinnie ini memang berlatih sebagai perwira infantri angkatan udara di West Point dan bertugas di Divisi Lintas Udara AS ke-101. Pria berusia 63 tahun ini juga menjadi anggota di sebuah divisi militer bernama Screaming Eagles pada masa baktinya. Selain itu, Ia juga memiliki latar belakang yang cukup mumpuni di bidang kemiliteran.

Viola merupakan lulusan New York Law School, yang pada tahun 2003 membantu dan mendirikan pembentukan Pusat Pertahanan Teroris di West Point menurut artikel yang dimuat The Guardian Desember 2016 silam.

Dalam wawancaranya dengan Bloomberg, Viola juga mengatakan mimpinya untuk mencoba menciptakan kembali pengalamannya di bidang militer setelah lama berkutat di dunia bisnis.

Latar belakang Viola memutuskan menarik diri untuk posisi Menteri Angkatan Darat pada tanggal 3 Februari 2017 disebabkan oleh ketatnya peraturan yang diberikan oleh pihak Pentagon mengenai bisnis pribadi. Ia secara terang-terangan menolak keputusan tersebut dan memilih mundur dari tawaran Presiden AS tersebut.

Padahal, kala itu Ia telah mencoba mencari cara untuk melepaskan diri dari usaha dan bisnisnya, termasuk mengalihkan beberapa kepemilikan di perusahaan kepada anggota keluarganya.

Dalam artikel New York Times tahun 2017 silam, salah seorang pejabat di Pentagon mengatakan bahwa Viola sangat kecewa menolak keputusan tersebut yang disebutnya sebagai pekerjaan impian sang miliarder.

Namun, bagi Viola bisnisnya tetap menjadi yang utama lantaran menyangkut orang banyak dan dirinya khawatir usaha yang telah dibangunnya sejak lama akan hancur jika dirinya hengkang. Bukan tanpa negosiasi, Viola juga sudah membicarakan hal tersebut kepada sejumlah petinggi politik, pengacara, ahli hukum dan Pemerintah. Namun sayang, seluruh hal tersebut tidak membuahkan hasil yang positif.

Ia sampai saat ini tetap mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Trump dan berniat untuk tetap memberikan dukungan bagi militer AS. Trump menghargai keputusan Viola untuk mundur dari penunjukannya tersebut.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×