Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MANILA. Badai super Haiyan sudah memasuki Vietnam, tepatnya di provinsi Quang Ninh. Berdasarkan buletin yang dirilis US Navy Joint Typhoon Warning Center di Pearl Harbor, Hawaii, badai tersebut berlokasi 156 kilometer di timur tenggara Hanoi. Namun, kekuatan badai ini sudah melemah yakni 120 kilometer (74 miles) per jam.
Sebelumnya, pemerintah Vietnam sudah mengevakuasi sekitar 603.000 orang yang berada di Nghe An, yang terletak di bagian Selatan Vietnam. Meski pemerintah menargetkan untuk mengevakuasi sekitar 860.000 warga di 13 provinsi, namun, Bui Minh Tang, kepala BMKG setempat menjelaskan bahwa Vietnam tidak lagi menjadi jalur utama super badai Haiyan.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan akan menggelar operasi penyelamatan di Filipina seiring besarnya dampak badai ganas tersebut. Konstruksi dari kerusakan akan berpusat di sekitar kota Tacloban, ibukota dari provinsi Leyte. Kesulitan dalam mencapai area yang terkena musibah menyebabkan pemerintah setempat kesulitan mendata jumlah mereka yang tewas. Namun, diprediksi, jumlah korban tewas sudah menembus 10.000 orang.
"Akses ke lokasi musibah menjadi tantangan utama dalam operasi bantuan ini. Banyak korban selamat yang tidak memiliki kebutuhan utama seperti makanan, minuman, obat-obatan. Mereka sulit dijangkau seiring rusaknya jalan-jalan, bandara, jembatan, dan lain-lain," jelas staf PBB di Manila, kemarin (10/11).
"Saat ini kami hanya memegang keterangan dari pemerintah setempat bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai 10.000 orang," jelas David Pierre Maquet, Juru Bicara Palang Merah Internasional di Jenewa. Dia bilang, jumlah tersebut bisa mendekati realita yang ada. Namun, masalahnya, tidak ada akses ke lokasi kejadian sehingga tak ada satu orang pun yang bisa mengonfirmasi hal ini.
Sementara itu, hampir 20.000 rumah rusak parah dan empat bandara tetap ditutup. Bandara Tacloban rusak berat dan hanya menyisakan jalur pesawat saja.