Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Badan-badan intelijen AS pertama kali melaporkan tentang virus corona pada bulan Januari dan memberikan peringatan dini kepada anggota parlemen tentang wabah di China, tempat di mana virus ini berasal dari kota Wuhan akhir tahun lalu. Sumber-sumber Reuters, meminta namanya tidak disebutkan karena tidak boleh berbicara secara bebas tentang hal-hal intelijen.
Data Reuters menunjukkan, pandemi telah berkembang menjadi hampir 740.000 kasus di sekitar 200 negara dan wilayah, di mana Amerika Serikat sekarang melaporkan kasus terbanyak di lebih dari 152.000.
Baca Juga: Salip China, kasus virus corona di Spanyol melonjak jadi 85.195 kasus
Kantor Direktur Intelijen Nasional, yang mengawasi 17 badan intelijen AS, menolak berkomentar mengenai hal ini.
Bukan satu kasus
Hingga kini, Korea Utara mengklaim tidak memiliki satu kasus pun terkait virus corona, meski negaranya berbatasan dengan China. Akn tetapi, mereka telah meminta kepada lembaga bantuan internasional alat-alat kesehatan seperti masker dan alat uji.
Baca Juga: Kekurangan alat medis, kematian di AS akibat corona bisa 200.000 orang
Satu sumber AS mengatakan, "Kami tidak tahu tentang skala masalah di negara ini. Negara bersenjata nuklir dapat mengganggu stabilitas pemerintahan akan sangat menarik bagi Amerika Serikat," kata Konyndyk, yang juga memimpin respons AS terhadap krisis kemanusiaan di Suriah.
Sementara itu, pihak berwenang Rusia sedang mempertimbangkan penutupan secara nasional setelah mencatat kenaikan harian terbesar dalam kasus virus corona untuk hari keenam berturut-turut, dengan total 1.836 kasus dan sembilan kematian.