kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

McDonald's agresif garap bisnis delivery


Jumat, 03 Maret 2017 / 06:05 WIB
McDonald's agresif garap bisnis delivery


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ILLINOIS. Setelah bertahun-tahun mengandalkan pelanggan Amerika Serikat (AS) datang ke restoran, McDonald's berubah strategi. Kini, raksasa jaringan fast food ini mengadopsi filosofi baru yakni jemput bola dari konsumen.

Wakil Presiden Senior McDonald's Lucy Brady memprediksi, penjualan makanan dengan skema pengiriman (delivery) bakal meledak di masa depan. Saat ini, nilai pasar pengiriman makanan diperkirakan mencapai US$ 100 miliar.

Agar dapat memenangkan pasar gemuk ini, McDonald's bakal agresif memanfaatkan teknologi digital seperti pemesanan dan pembayaran lewat mobile. Gencar di pasar delivery menjadi senjata andalan McDonald's untuk meraih target pertumbuhan penjualan jangka panjang yakni naik di kisaran 3% menjadi 5% mulai 2019.

Lini bisnis delivery juga diyakini bakal mempertebal margin. McDonald's memasang target margin operasional membaik dari 20% menjadi 40%.

Demi menggenjot transaksi delivery, McDonald's bekerja sama dengan Postmates Inc, Uber Technologies dan Foodpanda. Mitra strategis yang ahli di bidang transportasi dan logistik ini membantu perseroan agar lebih dekat dengan pelanggan.

McDonald's terus mencari pihak ketiga yang bisa menjadi perpanjangan tangan untuk layanan pengiriman makanan. Restoran cepat saji ini dikabarkan akan bermitra dengan GrubHub untuk menggarap pasar khusus.

Strategi lain yakni memanfaatkan booming layanan digital yang mendorong bisnis makanan cepat saji masuk agresif di layanan mobile. McDonald's Corp sendiri mulai aktif mempromosikan layanan memesan makanan lewat smartphone.

Nantinya, McDonald's akan memperbesar cakupan layanan mobile pada 20.000 jaringan restoran yang tersebar di sejumlah negara. Di luar pasar AS, McDonald's mendongkrak layanan mobile di Asia dan Timur Tengah.

Lewat strategi ini, McDonald's hendak meniru Starbucks Corp dan restoran lain yang berhasil menggunakan perangkat lunak untuk mengunci pelanggan. "Kami ingin lebih dekat dengan konsumen ketimbang restoran lain di dunia," imbuh Chief Executive Officer McDonald's Steve Easterbrook seperti dikutip Bloomberg, Kamis (2/3).

Menu baru

Selain memacu bisnis delivery, McDonald's juga gencar memperkenalkan menu baru dengan menyasar pasar berbeda. Belum lama ini, McDonald's meluncurkan Big Mac dan Signature Sandwich untuk segmen premium.

Sejatinya, beragam upaya ini dilakoni lantaran McDonald's telah kehilangan pangsa pasar. "Kami kehilangan kunjungan 500 juta pelanggan selama empat tahun terakhir," kata Presiden McDonald's AS Chris Kempczinki kepada Chicago Tribune yang dikutip Fox News.

Dus, McDonald's fokus pada empat pilar bisnis yakni inovasi menu, renovasi toko, dan bisnis pesanan digital.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×