kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

McDonald's, Starbucks, Coke, dan Pepsi Setop Operasi di Rusia


Rabu, 09 Maret 2022 / 08:38 WIB
McDonald's, Starbucks, Coke, dan Pepsi Setop Operasi di Rusia
ILUSTRASI. McDonald's, PepsiCo, Coca-Cola, dan Starbucks bergabung dengan perusahaan AS lain yang menghentikan penjualan di Rusia. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. McDonald's, PepsiCo, Coca-Cola, dan Starbucks bergabung dengan perusahaan AS lain yang menghentikan penjualan produk-produk mereka yang paling terkenal di Rusia pada Selasa (8/3/2022).  

Melansir Reuters, Pepsi dan McDonald's adalah pionir perusahaan yang bekerja dengan Uni Soviet dan negara Rusia pasca-Soviet beberapa dekade lalu dan dipandang sebagai peningkatan hubungan internasional.

Keempat perusahaan memiliki operasi besar di Rusia.

McDonald's mengatakan akan terus membayar gaji kepada 62.000 karyawannya di Rusia karena menutup 847 restoran. Lokasi pertama yang dibuka di Rusia, di Lapangan Pushkin Moskow tengah pada tahun 1990, menjadi simbol kapitalisme Amerika yang berkembang saat Uni Soviet jatuh.

"Saya senang mereka datang dan membuat keputusan yang tepat," jelas Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management yang melacak sikap perusahaan-perusahaan besar di Rusia, mengatakan setelah langkah yang diambil oleh McDonald's. 

Baca Juga: 22 Negara Ini Masuk Daftar Negara yang Dianggap Tak Bersahabat kepada Rusia

"Ini adalah dampak yang sangat penting, dan itu simbolis sekaligus substantif," tambahnya. 

Starbucks Corp juga menutup sementara ratusan toko. PepsiCo Inc akan menangguhkan semua iklan di Rusia dan menghentikan penjualan merek minumannya, sambil terus menjual kebutuhan pokok seperti susu dan makanan bayi. Saingan Coca-Cola Co mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana.

Coca-Cola adalah minuman resmi Olimpiade 1980 di Moskow, meskipun Amerika Serikat memboikot acara tersebut sebagai protes atas invasi Soviet ke Afghanistan.

Baca Juga: Antisipasi Efek Konflik Rusia-Ukraina pada Bisnis Internasional, Ini Strategi Bank

Sejumlah perusahaan lain juga telah menegur Rusia, dan Amazon.com Inc mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan berhenti menerima pelanggan baru untuk layanan cloud-nya di Rusia dan Ukraina. 

Universal Music menangguhkan semua operasi di Rusia, dan layanan kencan online Bumble Inc akan menghapus aplikasinya dari toko-toko di Rusia dan Belarusia.

Sebelumnya, Royal Dutch Shell Plc berhenti membeli minyak dari Rusia dan mengatakan akan memutuskan hubungan ke negara itu sepenuhnya, saat Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya untuk menghukum Moskow dengan melarang impor minyak dan energi Rusia.

Baca Juga: Rusia Mengancam Memotong Pasokan Gas Alam ke Eropa

Sementara itu, Moskow menyebut serangan yang dilakukan sebagai "operasi militer khusus" yang ditujukan bukan untuk menduduki wilayah tetapi menghancurkan kemampuan militer Ukraina.

Langkah Barat untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi karena menyerang tetangganya telah memukul pasar komoditas dan energi global dengan keras, membuat harga-harga melonjak. Kejadian ini mengancam menggagalkan pemulihan ekonomi global yang baru pulih dari pandemi COVID-19.

Inggris juga mengatakan akan melarang impor minyak Rusia secara bertahap selama 2022, untuk memberi waktu kepada bisnis untuk menemukan sumber pasokan alternatif.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×