Sumber: India Today | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Indonesia akan merampungkan kesepakatan pembelian rudal BrahMos senilai US$ 450 juta dari India.
Mengutip India Today, (27/1) kesepakatan Kerjasama ini setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India baru-baru ini.
Berbagai sumber telah mengonfirmasi bahwa negosiasi mengenai sistem rudal BrahMos senilai US$ 450 juta sedang dalam tahap lanjutan, dengan kesepakatan yang diharapkan akan segera dirampungkan.
Baca Juga: Perkuat Angkatan Laut, Australia Beli Rudal Jarak Jauh Senilai US$ 4,7 Miliar dari AS
Sebagai gambaran rudal BrahMos merupakan salah satu senjata rudal jelajah supersonik yang canggih di dunia. Senjata ini hasil pengembangan secara bersama oleh India dan Rusia melalui perusahaan patungan BrahMos Aerospace.
Rudal ini dinamai dari dua sungai, yaitu Sungai Brahmaputra (India) dan Sungai Moskva (Rusia). BrahMos memiliki kekuatan yang luar biasa dalam konteks modern karena menggabungkan teknologi tinggi, kecepatan, dan fleksibilitas operasional.
Rudal ini dapat diluncurkan dari berbagai platform, termasuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, dan peluncur darat.
Pada produksi awal Rudal BrahMos bisa memiliki kemampuan jangkauan hingga 290 km dengan kecepatan jelajah 3.700 km/jam (Mach 2.8 hingga Mach 3).
Setelah India menjadi anggota Missile Technology Control Regime persenjataan ini bisa dikembangkan menjadi jangkauan 500 km dan saat ini dalam pengembangan hingga 800 km.
Tonton: Persahabatan Indonesia-India Presiden Prabowo Dikawal Pasukan Berkuda
Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Muhammad Ali, baru-baru ini juga mengunjungi India sebagai bagian dari delegasi tingkat tinggi yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan pertahanan dan maritim antara kedua negara.
Pada kunjungan kenegaraan kemarin, Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, juga mendampingi Presiden Prabowo Subianto, yang menghadiri Parade Republic Day India 2025 sebagai Tamu Kehormatan.
Kunjungan tersebut difokuskan pada pendalaman kerja sama pertahanan dan maritim antara kedua negara tetangga, dengan diskusi yang diperluas ke sistem pertahanan strategis, termasuk potensi kesepakatan rudal BrahMos senilai US$ 450 juta.
Baca Juga: Hashim Sebut Ada Investor Asing Minat Ikut Program 3 Juta Rumah Prabowo
Laksamana Muhammad Ali mengadakan diskusi bilateral dengan Laksamana Dinesh K Tripathi, Kepala Staf Angkatan Laut, untuk meningkatkan kolaborasi maritim dan mengatasi tantangan regional.
Kedua pejabat tersebut membahas beberapa isu utama yang penting, seperti Latihan Samudra Shakti, peningkatan kerja sama, dan mengatasi kekhawatiran bersama tentang aktivitas ilegal di Kawasan Samudra Hindia.
Sebagai bagian dari tugasnya, Laksamana Ali mengunjungi sejumlah lembaga maritim penting, termasuk Information Fusion Centre - Indian Ocean Region (IFC-IOR) dan Weapons and Electronics Systems and Engineering Establishment (WESEE).
Baca Juga: Gerindra Sebut Prabowo Ingin Membentuk Zaken Kabinet
Tugas terpenting Laksamana Ali adalah kunjungannya ke BrahMos Aerospace Private Limited (BAPL), tempat ia bertukar gagasan dengan para pejabat untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral di bidang pertahanan strategis.
Kunjungan ini bertepatan dengan pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan sejumlah pejabat tinggi BrahMos dalam sebuah jamuan makan yang diselenggarakan oleh Presiden Droupadi Murmu pada tanggal 26 Januari.