kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Media Partai Komunis Tiongkok: Ada Amerika Serikat di balik India


Kamis, 18 Juni 2020 / 02:23 WIB
Media Partai Komunis Tiongkok: Ada Amerika Serikat di balik India
ILUSTRASI. The flags of China, U.S. and the Chinese Communist Party are displayed in a flag stall at the Yiwu Wholesale Market in Yiwu, Zhejiang province, China, May 10, 2019. REUTERS/Aly Song


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media milik Partai Komunis Tiongkok Global Times menyebutkan ada Amerika Serikat (AS) di balik India saat kini ada konflik soal perbatasan di Himalaya Barat. Dalam editorial Global Times yang terbit Rabu (17/6), menyebutkan kalau AS membutuhkan negara seperti India untuk menyerang China.

“AS telah merayu India dengan Strategi Indo-Pasifiknya, yang menambah kesalahpahaman beberapa elit India di atas,” ujar editorial Global Times. India juga dinilai terlalu gegabah percaya dengan kekuatan militer mereka dalam melawan China.

Baca Juga: Tak bahas perdamaian, PM India malah memuji tentaranya berhasil bunuh tentara China

"Kesombongan dan kecerobohan pihak India adalah alasan utama untuk ketegangan yang konsisten di sepanjang perbatasan China-India," kata editorial itu. China juga menginginkan perdamaian dengan India.

“Ini adalah niat baik Tiongkok, bukan kelemahan. Bagaimana China bisa mengorbankan kedaulatannya dengan imbalan perdamaian dan tunduk pada ancaman dari New Delhi?,” editorial itu menyebutkan.

Hingga kini China tidak mengumumkan jumlah korban adalah sebuah niat baik dari Tiongkok untuk tidak meningkatkan ekskalasi perang dengan India.

Sebelumnya Intelijen AS memang menyebutkan kalau ada korban tewas dari China setidaknya 35 tentara tewas. Sementara India sudah mengkonfirmasi kalau 20 tentaranya tewas dalam pertempuran tanpa senjata api di lembah  Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.

Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni. Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).

Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.

Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan. Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.
Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×