kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Meksiko Bakal Ganjar Tarif 50% untuk Kendaraan Tiongkok, Seperti Apa Pengaruhnya?


Kamis, 11 September 2025 / 21:49 WIB
Meksiko Bakal Ganjar Tarif 50% untuk Kendaraan Tiongkok, Seperti Apa Pengaruhnya?
ILUSTRASI. Uji Kendara Mobil Listrik Mobil listrik city car BYD Atto 1 diparkir saat uji kendara BYD Atto 1 di Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/8/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/08/2025


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Rencana Meksiko untuk mengenakan tarif impor hingga 50% pada kendaraan dari Tiongkok mungkin tidak akan terlalu berdampak pada produsen mobil di negara Tirai Bambu. Dengan biaya produksi yang lebih rendah, beberapa pemain masih tetap optimis produknya masih kompetitif.

BYD Co. misalnya. Produsen mobil listrik terbesar di dunia yang berbasis di Shenzhen ini menjual hatchback kecil Dolphin Miniyang diimpor dari Tiongkok dengan harga sekitar 399.800 peso (US$21.500), misalnya. Equinox dari General Motors Co., salah satu mobil listrik termurah yang tersedia di negara ini dari merek lama, dibanderol mulai dari sekitar 876.990 peso.

Baca Juga: Pesta Usai, Produsen Mobil Eropa Tertekan Tarif AS dan Perang Harga di China

Meskipun BYD menunda rencana pembangunan pabrik manufakturnya sendiri di Meksiko tanpa batas waktu karena masalah geopolitik dan ketegangan perdagangan dengan AS, efisiensi rantai pasokan serta tenaga kerja dan material yang lebih murah yang dinikmati BYD dan produsen mobil Tiongkok memungkinkan mereka untuk tetap menjual kendaraan ke luar negeri dengan harga yang menarik.

“Kendaraan energi baru Tiongkok sangat kompetitif di Meksiko, terutama mengingat mobil berbahan bakar bensin yang diproduksi secara lokal cenderung merupakan model lama dan memiliki fitur teknologi yang terbatas,” kata Yale Zhang, Direktur Pelaksana Konsultan Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai.

Malah, saat ini Meksiko telah menjadi negara penerima utama mobil Tiongkok, menggantikan Rusia yang menaikkan biaya impor kendaraan dan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Tiongkok mengirimkan sekitar 280.100 kendaraan ke Meksiko pada paruh pertama tahun 2025, naik 24% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Efek Perang Harga: BYD Tumbang, Penjualan Mobil Listrik (EV) China Melesu!

Apakah ekspor mobil Tiongkok ke Meksiko pada akhirnya akan bertahan? Ini masih belum pasti mengingat tarif 50% yang diusulkan mencakup semua mobil, bukan hanya mobil listrik. Daya beli konsumen di Meksiko juga lebih rendah daripada di Eropa, sehingga dampak terhadap permintaan setelah kenaikan harga juga lebih besar.

Michael Dunne, CEO Dunne Insights dan mantan presiden General Motors Indonesia, mengatakan tarif yang lebih tinggi untuk impor dari Tiongkok akan memperlambat banjir, tetapi tidak menghentikannya.

“Sudah ada beberapa ratus ribu mobil Tiongkok yang beroperasi di jalanan Meksiko dan banyak dealer mobil Tiongkok,” katanya. 

Selanjutnya: Bantah Isu Akan Kena Reshuffle, Budiman Sudjatmiko: Saya Masih di BP Taskin

Menarik Dibaca: Lewat Program More Than Worth, Starbucks Siap Bawa Pelanggan Beruntung ke Tokyo




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×