kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Efek Perang Harga: BYD Tumbang, Penjualan Mobil Listrik (EV) China Melesu!


Senin, 08 September 2025 / 18:30 WIB
Efek Perang Harga: BYD Tumbang, Penjualan Mobil Listrik (EV) China Melesu!
ILUSTRASI. The electric car charging station at the stall of the Geely automobile maker is seen at the IEEV New Energy Vehicles Exhibition in Beijing, China October 18, 2018. Picture taken October 18, 2018. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – BEIJING. Penjualan mobil listrik (EV) dan hibrida di China pada Agustus mencatat pertumbuhan paling lambat dalam satu setengah tahun terakhir, seiring upaya pemerintah menahan perang harga yang merugikan industri.

Meskipun penjualan EV dan hibrida masih melampaui mobil berbahan bakar bensin untuk bulan keenam berturut-turut, pertumbuhan tahunan menurun menjadi 7,5% dari 12% pada Juli, menurut data China Passenger Car Association (CPCA) yang dirilis Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Era Baru Mobil Listrik (EV): Tesla Terancam, Produsen Lain Kuasai Pasar Agustus!

Angka ini merupakan kenaikan terkecil sejak Februari 2024, ketika segmen ini mencatat penurunan 11,6% akibat pergeseran waktu libur Tahun Baru Imlek.

Total penjualan mobil secara keseluruhan mencapai 2,02 juta unit pada Agustus, naik 4,9% dibanding periode sama tahun lalu, menandai pertumbuhan paling lambat dalam tujuh bulan terakhir.

Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal CPCA memperkirakan, pertumbuhan penjualan mobil akan lebih lambat pada kuartal keempat, seiring langkah pemerintah untuk mengurangi kompetisi berlebihan yang disebutnya akan “menyelesaikan masalah yang dihadapi industri otomotif.”

Pabrikan EV China, BYD, sebelumnya memangkas target penjualan 2025 hingga 16% menjadi 4,6 juta kendaraan, menurut laporan Reuters pekan lalu.

Penjualan domestik BYD, yang menyumbang hampir 80% dari total penjualan global, turun untuk bulan keempat berturut-turut pada Agustus.

Baca Juga: ID.Polo: Senjata VW Lawan BYD, Mobil Listrik Terjangkau Rp400 Jutaan

Produsen ini juga mencatat penurunan produksi bulanan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2020.

Sementara itu, Li Auto mencatat penurunan penjualan hibrida jarak jauh selama tiga bulan berturut-turut pada Agustus karena permintaan melemah.

Penjualan hibrida jarak jauh di pasar China hanya naik tipis 0,3% dibanding tahun lalu setelah turun 11,4% pada Juli, sedangkan penjualan plug-in hybrid turun 7,3%, dibanding penurunan 0,2% pada Juli, menurut data CPCA.

Meski demikian, Agustus menjadi bulan terbaik bagi produsen lokal Geely, Xpeng, dan Nio dalam hal penjualan EV dan hibrida.

Baca Juga: Laba BYD Anjlok 30%, Target Jual 2025 Dipangkas 16%!

Geely, pesaing BYD terbesar di China, mencatat lonjakan penjualan tahunan hingga 95,2% di segmen ini.

Pertumbuhan ekspor mobil China melambat menjadi 20,2% pada Agustus dari 25% di Juli.

Selanjutnya: Kadin: Menjaga Stabilitas Jadi Tugas Utama Menkeu Baru Purbaya Sadewa

Menarik Dibaca: Bitcoin cs Rebound, Ini Kripto Top Gainers dan Top Losers 24 Jam Terakhir




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×