Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga mobil listrik global terus menurun, didorong oleh perang harga agresif dari Tesla dan munculnya mobil listrik buatan China yang kini sudah mencapai paritas harga dengan mobil bermesin bensin (ICE) di berbagai pasar global, kecuali Amerika Utara.
Tren ini berkontribusi pada pertumbuhan penjualan mobil listrik dunia yang terus meningkat, meskipun dengan kecepatan berbeda di tiap negara—dan China menjadi yang paling cepat.
Tesla Model 3 Baru vs Bekas: Mana Lebih Menguntungkan?
Mengutip topspeed, Tesla saat ini menjual Model 3 Long Range RWD dengan jarak tempuh 363 mil (EPA) seharga US$42.490. Setelah dipotong kredit pajak federal US$7.500, harga efektifnya menjadi US$34.990, atau setara dengan Toyota Prius Prime PHEV. Meski harga ini cukup menggoda, banyak konsumen masih menganggapnya mahal dibandingkan sedan kompak ICE atau hybrid yang dijual di bawah US$25.000.
Bagi mereka yang ingin mobil listrik tetapi dengan anggaran terbatas, Tesla Model 3 bekas usia 3 tahun menjadi alternatif menarik. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Elon Musk: Tesla Bersiap Hadapi Kuartal Sulit Akibat Pemangkasan Insentif EV di AS
Nilai Tesla Model 3 Bekas Setelah 3 Tahun
Menurut iSeeCars, Tesla Model 3 kehilangan rata-rata US$15.228 dari nilai awalnya dalam tiga tahun. Namun, karena harga Tesla sering berubah akibat keputusan Elon Musk, nilai jual rata-rata mobil berusia tiga tahun lebih akurat dijadikan acuan.
- Harga Tesla Model 3 bekas (3 tahun): US$23.762
- Depresiasi: 39,1%
- Masih mempertahankan 60,9% nilai dari harga barunya.
Nilai Sisa Tesla Model 3 dari Tahun ke Tahun
Usia Kendaraan | % Depresiasi | Harga Bekas (USD) |
---|---|---|
3 Tahun | 39,1% | US$23.762 |
5 Tahun | 52,4% | US$18.563 |
7 Tahun | 64,5% | US$13.837 |
10 Tahun | 72,5% | US$10.707 |
Dibandingkan Mobil Lain: EV Masih Lebih Cepat Turun Nilai
Meski nilai jual Tesla Model 3 masih relatif kuat dibanding mobil listrik lain, EV cenderung mengalami depresiasi lebih besar dibanding mobil ICE. Hal ini karena:
1. Inovasi Teknologi EV Terlalu Cepat
Setiap tahun, jarak tempuh dan kecepatan pengisian daya EV semakin membaik. Dalam lima tahun ke depan, EV kemungkinan akan memiliki baterai solid-state atau waktu pengisian yang sebanding dengan waktu isi bensin mobil biasa. Sementara mobil ICE telah mendekati batas inovasi teknologinya.
2. Tekanan dari China
China mendominasi pasar dan rantai pasok kendaraan listrik global. Mobil listrik murah buatan China, seperti BYD dan Zeekr, dijual di seluruh dunia dengan harga kompetitif, menekan produsen lama untuk turunkan harga atau kehilangan pasar. Meski belum masuk pasar AS, efeknya sudah terasa secara global.
Baca Juga: Tesla Luncurkan Model Y di India Harganya Rp1,1 Miliar, Lebih Tinggi dari Negara Lain
Apa yang Anda Dapat dari Tesla Model 3 Tahun 2021?
Jika Anda membeli Tesla Model 3 usia 3 tahun, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan model tahun 2021, yang merupakan versi pra-pembaruan Highland.
Perubahan Minor di Model 2021:
-
Trim hitam pada handle pintu dan kaca spion
-
Konsol tengah baru dengan dua pad pengisi daya nirkabel
-
Bagasi elektrik otomatis
-
Sistem heat pump efisien dengan octovalve untuk efisiensi energi
Varian Tesla Model 3 Tahun 2021:
-
Standard Range Plus RWD
-
Long Range AWD
-
Performance AWD
Model ini dikenal memiliki handling sporty, akselerasi cepat, dan tentunya didukung jaringan Supercharger Tesla yang luas.
Baca Juga: Saham Kendaraan Listrik Warren Buffett Ini Kalahkan Saham Tesla Milik Elon Musk
Kekurangan Model 3 Bekas?
Yang tidak Anda dapatkan:
-
Suspensi yang lebih halus seperti di Model Highland
-
Peredaman suara kabin yang lebih baik
-
Penyempurnaan interior terbaru
Namun, dengan harga di bawah US$25.000 (sekitar Rp400 jutaan), Model 3 bekas tetap menawarkan mobil listrik dengan performa tinggi, jarak tempuh panjang, dan fitur canggih, menjadikannya pilihan solid di 2024.