Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Nvidia dikabarkan sedang merancang chip kecerdasan buatan (AI) baru untuk pasar China. Chip ini diklaim lebih canggih dari model H20 yang saat ini diizinkan untuk dijual di raksasa ekonomi Asia tersebut.
Dilansir dari Reuters, chip baru, yang sementara dinamai B30A, dirancang dengan teknologi single-die design. Artinya, seluruh komponen utama berada dalam satu keping silikon.
B30A tetap dilengkapi memori berkecepatan tinggi (HBM) dan teknologi NVLink untuk transmisi data yang cepat, meskipun hanya menyajikan sekitar separuh daya komputasi dibanding konfigurasi ganda pada chip andalan Nvidia B300.
Menurut sumber yang dihubungi Reuters, spesifikasi akhir dari B30A belum ditentukan. Nvidia menargetkan dapat mengirimkan sampel chip kepada klien di China untuk pengujian mulai bulan depan.
"Kami mengevaluasi berbagai produk untuk peta jalan kami, sehingga kami dapat bersiap untuk bersaing sejauh yang diizinkan pemerintah," tulis Nvidia dalam pernyataannya.
Baca Juga: Daftar Negara yang Melarang Penggunaan ChatGPT di Tahun 2025
Lebih Canggih dari H20
Nvidia baru menerima izin pada bulan Juli untuk memulai kembali penjualan H20. Chip ini dikembangkan khusus untuk pasar China setelah pembatasan ekspor diberlakukan pada tahun 2023.
Pada bulan April 2025, Nvidia tiba-tiba diperintahkan untuk menghentikan penjualan.
Pada awal Agustus 2025, Trump mengatakan bahwa ia mungkin mengizinkan Nvidia untuk menjual versi skala kecil dari chip generasi baru ke China.
Hal ini disampaikan setelah Trump mengumumkan kesepakatan yang akan membuat Nvidia dan pesaingnya AMD memberikan pemerintah AS 15% dari pendapatan penjualan beberapa chip canggih di China.
Dilansir dari TechCrunch, chip baru ini diyakini akan lebih canggih dibandingkan H20. Meskipun demikian, chip ini masih menawarkan sejumlah fitur yang serupa dengan H20, termasuk dukungan NVLink dan high-bandwidth memory.
Baca Juga: 10 Perusahaan Paling Berharga di Dunia: NVIDIA Memimpin Jauh
Bersaing dengan Huawei
Persaingan antara AS dan China sepertinya memang tidak akan pernah berakhir. Di sektor chip AI, AS dianggap harus tetap hadir di China agar pasarnya tidak direbut sepenuhnya oleh Huawei.
China menyumbang sekitar 13% pendapatan Nvidia pada tahun fiskal lalu. Meski kecil, jumlah itu akan berusaha dipertahankan.
Hambatan besar datang dari media China yang menuduh chip Nvidia berpotensi menimbulkan risiko keamanan. Para pengamat bahkan mulai mendesak agar pemerintah China berhenti membeli chip H20 dari AS.
Huawei telah membuat langkah besar dalam pengembangan chip, dengan model terbarunya dikatakan setara dengan Nvidia dalam beberapa aspek seperti daya komputasi.
Baca Juga: Pesan Khusus Tim Cook untuk Karyawan Apple: Kita Harus Menangkan Persaingan AI
Tonton: Enam Negara ASEAN Ini Kompak Melarang Vape, Terancam Sanksi Tinggi